Sore ini (23 Agustus), Komite Rakyat distrik Vinh Thuan, provinsi Kien Giang mengadakan konferensi pers untuk menginformasikan tentang pemindahan Sekolah Menengah Thi Tran dari daerah pemukiman Vinh Dong 1 (lokasi lama) ke daerah pemukiman Vinh Dong 2 (lokasi baru - PV), yang menyebabkan kegemparan di opini publik.
Sebelumnya, pers melaporkan bahwa Kepala Sekolah Menengah Thi Tran secara sewenang-wenang mengirim orang untuk memindahkan meja, kursi, dan peralatan sekolah ke lokasi baru, lebih dari 3 km dari lokasi lama.
Pada pertemuan tersebut, Ibu Mai Thuy Oanh - Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten menyampaikan bahwa karena sudah dekat waktu persiapan tahun ajaran baru, maka sarana dan prasarana sekolah di lokasi lama sudah sangat rusak dan tidak layak pakai, sehingga terpaksa harus pindah ke lokasi baru.
“Jika kita tidak memindahkan sekolah sekarang, persiapan untuk tahun ajaran baru akan sulit,” kata Ibu Oanh.
Ibu Oanh menegaskan bahwa pemindahan sekolah merupakan sebuah kebijakan, dan Komite Rakyat Distrik telah mengeluarkan dokumen yang mengarahkan pelaksanaannya. Namun, terkait prosesnya, Dinas Pendidikan dan Pelatihan masih lambat dalam melaksanakannya.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan mengakui Kepala Sekolah Menengah Pertama Thi Tran telah semena-mena memindahkan sarana dan prasarana tanpa ada petunjuk resmi dari Dinas dan DPRD Kabupaten, hal ini bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Masalah lain yang dilaporkan pers adalah ketika pindah ke lokasi baru, sekolah tersebut terletak di Jalan Raya 63, dengan lalu lintas yang padat dan kondisi yang tidak aman.
Menurut Ibu Oanh, lokasi baru ini memang jauh dari pemukiman warga, lalu lintas lancar, sehingga sangat mendukung kegiatan belajar mengajar bagi guru dan siswa agar lebih tenang.
"Pemerintah daerah sedang mempersiapkan laporan kepada Dinas Perhubungan dan Komite Keselamatan Lalu Lintas Provinsi untuk mendapatkan dukungan dalam pemasangan polisi tidur dan rambu-rambu pengurangan kecepatan. Setelah selesai, laporan ini akan berkontribusi dalam memastikan keselamatan lalu lintas bagi pelajar dan masyarakat," ujar Ibu Oanh.
Opini publik juga mengkhawatirkan informasi bahwa biaya pemindahan fasilitas sekolah dari lokasi lama ke lokasi baru mencapai 2,8 miliar VND. Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan menegaskan bahwa hingga saat ini, unit ini belum mengajukan usulan anggaran kepada Komite Rakyat Distrik untuk dipertimbangkan dan distrik belum memberikan komentar terkait hal ini.
Menutup rapat, Wakil Ketua Komite Rakyat Distrik Huynh Ngoc Nguyen mengatakan bahwa kepala sekolah secara sewenang-wenang memindahkan fasilitas tersebut karena tahun ajaran sudah dekat dan ia "tidak sabar" dengan kondisi belajar siswa. Oleh karena itu, kepala sekolah memerintahkan pemindahan fasilitas tersebut tanpa dokumen resmi.
"Kami akan menangani kesalahan kepala sekolah sesuai hukum," tegas Bapak Nguyen.
Bapak Nguyen menambahkan bahwa di waktu mendatang, Komite Rakyat Distrik akan terus mengarahkan Departemen Pendidikan dan Pelatihan serta sektor terkait untuk segera menyelesaikan dokumen dan prosedur pemindahan sekolah, guna memastikan waktu untuk tahun ajaran baru 2024-2025.
Pada saat yang sama, pihak distrik juga secara berkala melakukan sosialisasi dan mendorong para orang tua agar merasa aman dalam menyekolahkan anak-anaknya di lokasi yang baru.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/hieu-truong-tu-y-chuyen-co-so-vat-chat-vi-non-nong-dieu-kien-hoc-tap-cua-tro-2314984.html
Komentar (0)