Google membatasi chatbot AI-nya, Gemini, untuk menjawab pertanyaan seputar pemilu global mendatang tahun ini, menurut sebuah laporan baru. Pengumuman ini muncul di saat kemajuan dalam AI generatif, termasuk pembuatan gambar dan video , telah menimbulkan kekhawatiran tentang misinformasi dan berita palsu di kalangan masyarakat, yang mendorong pemerintah untuk mengatur teknologi tersebut.
Google membatasi chatbot AI Gemini untuk menjawab pertanyaan seputar pemilu global. (Foto: Google Gemini)
" Sebagai persiapan menghadapi banyaknya pemilihan umum yang akan berlangsung di seluruh dunia pada tahun 2024, dan sebagai bentuk kehati-hatian, kami membatasi jenis pertanyaan terkait pemilihan umum yang akan ditanggapi Gemini, " ujar juru bicara Google. Ketika ditanya tentang pemilihan umum, seperti kontes presiden AS mendatang antara Joe Biden dan Donald Trump, Gemini menjawab: " Saya masih belajar menjawab pertanyaan ini. Sementara itu, coba Google Penelusuran ."
Selain AS, pemilu penting diperkirakan akan diadakan di beberapa negara besar termasuk Rusia, Afrika Selatan, dan India, Inggris,...
Untuk saat ini, masih belum jelas apakah Google akan membuka blokir Gemini dari menanggapi pertanyaan terkait pemilu setelah pemilu berakhir akhir tahun ini.
India baru-baru ini mewajibkan perusahaan teknologi AI untuk mendapatkan persetujuan pemerintah sebelum merilis perangkat AI yang “tidak tepercaya” atau “eksperimental” ke publik, dan mewajibkan perangkat tersebut diberi label peringatan bagi pengguna karena berisiko memberikan jawaban yang salah.
Langkah ini diambil setelah skandal kecil yang melibatkan Gemini dan pemerintah India bulan lalu. Perangkat AI tersebut ditanya apakah Perdana Menteri India Narendra Modi seorang fasis, dan dijawab bahwa Modi dituduh menerapkan kebijakan yang dianggap fasis oleh sebagian orang. Wakil Menteri Teknologi Informasi India, Rajeev Chandrasekhar, menyebutnya sebagai "pelanggaran langsung" terhadap Peraturan Teknologi Informasi India 2021.
Produk AI Google baru-baru ini mendapat kecaman setelah beberapa figur historis yang diciptakan Gemini tidak akurat, sehingga memaksa perusahaan untuk menghentikan sementara fitur pembuat gambar chatbot AI tersebut akhir bulan lalu. CEO Sundar Pichai mengatakan perusahaan sedang berupaya memperbaiki masalah tersebut, menyebut respons chatbot tersebut "bias" dan "sama sekali tidak dapat diterima."
Platform Meta milik Facebook mengatakan bulan lalu pihaknya akan membentuk sebuah grup untuk mengatasi misinformasi dan penyalahgunaan AI generatif menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Juni.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)