Informasi di atas diumumkan oleh Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, Bapak Nguyen Van Hieu, pada Konferensi untuk merangkum tahun ajaran 2023-2024 dan menyebarkan tugas untuk tahun ajaran 2024-2025 untuk pendidikan menengah, yang diadakan pada tanggal 15 Agustus.
Selain itu, kepala Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh telah memberikan instruksi terkait pelaksanaan program pengajaran mata pelajaran terpadu serta pengembangan mata pelajaran pilihan dalam kurikulum sekolah.
Menurut Bapak Hieu, pada tahun ajaran baru, sekolah memiliki banyak masalah yang perlu ditangani terkait masalah profesional, pelatihan, dan berbagai masalah lainnya. Oleh karena itu, beliau menyarankan agar kepala sekolah memberikan perhatian yang cermat untuk menghindari kegaduhan yang tidak perlu.
Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh menekankan bahwa sekolah tidak memilih perusahaan; Kepala sekolah tidak menandatangani kontrak dengan perusahaan untuk melaksanakan program di sekolah.
Khususnya, pada awal tahun ajaran, sekolah akan menyelenggarakan kegiatan pilihan tambahan untuk program sekolah. Hal ini harus dilakukan secara terbuka, transparan, demokratis, dan sukarela. Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh telah mengeluarkan dokumen yang mengatur bahwa semua kegiatan tambahan sesuai program sekolah harus dilaksanakan atas dasar sukarela dari orang tua, dan dapat diatur ulang. "Sekolah sama sekali tidak boleh mengizinkan siswa untuk mengikuti kelas dengan guru asing meskipun keluarga mereka tidak mengizinkannya. Jika situasi ini terjadi, kepala sekolah harus bertanggung jawab," tegas Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh.
Pada konferensi tersebut, Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Hong Phong berbagi pengalamannya dalam menerapkan kelas fleksibel untuk memenuhi kebutuhan belajar mata pelajaran pilihan siswa. Oleh karena itu, setiap siswa akan memiliki jadwal terpisah, di mana mereka dapat mempelajari mata pelajaran secara sukarela.
Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh memberikan sertifikat penghargaan kepada kolektif dan individu yang berprestasi.
Namun, pada kenyataannya, beberapa sekolah menerapkan program "kombo", di mana kelas harus mempelajari Bahasa Inggris, TI, musik , menggambar, dan sebagainya. Penerapan seperti itu salah.
Menurut Bapak Hieu, penambahan mata pelajaran harus bersifat sukarela. Orang tua mendaftarkan anak-anaknya dalam kelompok kegiatan dan kelompok mata pelajaran tambahan. Dari sana, sekolah mengatur kelas sesuai keinginan orang tua dan minat serta kemampuan siswa.
"Saya sarankan agar kepala sekolah mendengarkan dengan saksama. Karena sekolah adalah tempat yang menciptakan kondisi bagi siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang tepat, yang mereka kuasai, dan yang diinginkan orang tua mereka. Namun, mereka tetap harus mengikuti orientasi sekolah untuk mata pelajaran dasar dan fundamental," tambah Bapak Hieu.
Menurut Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan, kepala sekolah tidak menandatangani kontrak dengan perusahaan untuk melaksanakan program tersebut di sekolah. "Kepala sekolah berencana untuk menyelenggarakan kegiatan profesional tambahan seperti Bahasa Inggris, TI, dan keterampilan hidup, dan orang tua yang menentukan kelompoknya. Dari sana, sekolah akan memilih unit dan guru yang akan diundang untuk mengajar kegiatan yang dipilih untuk program sekolah," ujar Bapak Hieu.
Hindari kejutan dalam ujian
Untuk ujian kelas 10, pada bulan September, Dinas Pendidikan dan Pelatihan akan mengumumkan orientasi pengajaran dan ujian, dan pada bulan Oktober, contoh soal akan diumumkan. Berdasarkan orientasi profesional Dinas Pendidikan dan Pelatihan, setiap distrik akan mengadakan rapat untuk menugaskan guru, menyusun contoh soal, dan mengirimkannya ke Dinas Pendidikan dan Pelatihan. "Direktorat Pendidikan dan Pelatihan akan berdiskusi dengan para ahli, mengevaluasi contoh soal, dan kemudian mengumumkannya ke sekolah-sekolah untuk ditinjau oleh siswa. Kami akan mengevaluasi cara mengajar agar tidak menimbulkan kejutan dan kejutan mendadak bagi siswa," tegas Bapak Hieu.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/giam-doc-so-gd-dt-tp-hcm-luu-y-nong-den-cac-hieu-truong-ve-viec-khong-duoc-lam-trong-nam-hoc-moi-196240815143949469.htm
Komentar (0)