Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pilot militer pada tanggal 27 Maret bahwa jika negara-negara Barat menyediakan F-16 ke Ukraina, jet tempur tidak akan mengubah situasi di medan perang, menurut Reuters mengutip informasi dari pers Rusia.
"Jika mereka menyediakan F-16, dan mereka membicarakan hal ini dan tampaknya melatih pilot, ini tidak akan mengubah situasi di medan perang. Dan kami akan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut sebagaimana kami menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan lainnya, termasuk beberapa peluncur roket," kantor berita TASS mengutip pernyataan Putin kepada para pilot dalam sebuah pertemuan di barat laut Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada 19 Maret
Namun, Presiden Putin mengatakan bahwa F-16 dapat membawa senjata nuklir dan Moskow harus mempertimbangkan hal itu dalam perencanaan militernya. Ia juga menekankan bahwa jika F-16 "digunakan dari lapangan terbang di negara ketiga, mereka akan menjadi target sah kami, di mana pun mereka berada".
Peringatan Putin muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
F-16 akan menjadi 'wanita yang sulit' bagi Ukraina
Belgia, Denmark, Norwegia, dan Belanda termasuk di antara negara-negara yang telah berjanji menyumbangkan F-16 ke Ukraina. Sebuah koalisi negara telah berjanji untuk membantu melatih pilot Ukraina dalam penggunaan F-16.
Kementerian Pertahanan Denmark mengumumkan pada tanggal 22 Februari bahwa Ukraina mungkin menerima gelombang pertama jet tempur F-16 dari Denmark musim panas ini, menurut The Kyiv Independent.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)