Meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) berdampak buruk pada tenaga kerja pemilik aplikasi pembelajaran bahasa populer Duolingo. Perusahaan tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka akan memangkas 10% tenaga kerjanya, hanya beberapa bulan setelah CEO-nya mengatakan Duolingo lebih mengandalkan AI generatif untuk mengembangkan kontennya.
Sebelumnya, seorang karyawan Duolingo anonim melaporkan di Reddit bahwa Duolingo telah memangkas sejumlah besar pekerjaan. Ia mengatakan bahwa pada Desember 2023, Duolingo memangkas sebagian besar kontraktor penerjemahan mereka. Hal ini karena perusahaan menyadari bahwa AI dapat melakukan penerjemahan ini dalam waktu singkat dan menghemat biaya.
Pengguna Reddit tersebut mengatakan ia bekerja di Duolingo selama lima tahun sebagai bagian dari tim yang beranggotakan empat orang. Namun, tim tersebut kini telah berkurang setengahnya karena AI mengambil alih tugas pembuatan konten dan penerjemahan untuk kursus Duolingo. Ia menjelaskan bahwa dua orang yang tersisa hanya meninjau konten AI untuk memastikannya dapat diterima.
Duolingo meninggalkan penerjemah manusia demi AI
Sementara itu, saat berbicara dengan PC Mag , juru bicara Duolingo mengatakan ini bukan PHK, karena para karyawan seharusnya menyelesaikan proyek tersebut pada akhir tahun 2023. Ia mengatakan perusahaan telah berupaya mencari peran pengganti untuk setiap karyawan sebelum penutupan, dan para ahli manusia masih sangat terlibat dalam pembuatan konten Duolingo.
PHK Duolingo memicu perdebatan di Reddit tentang apakah perusahaan tersebut dibenarkan memanfaatkan AI untuk menggantikan pekerjaan yang dulunya dilakukan manusia. Kekhawatiran semakin meningkat tentang AI kreatif yang akan mengambil alih pekerjaan manusia. ChatGPT dari OpenAI dan chatbot lainnya telah menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menulis artikel, menciptakan karya seni profesional, menarasikan konten dengan banyak suara, dan bahkan menulis kode komputer.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)