Di bawah pohon pinus kuno di tempat wisata Yen Tu, biksu Thich Thanh Quyet memberi ceramah kepada biksu dan biarawati tentang nilai Buddhisme Truc Lam - Foto: T.DIEU
Pada malam menjelang upacara penerimaan sertifikat Warisan Budaya Dunia bagi kompleks peninggalan dan lanskap Yen Tu - Vinh Nghiem, Con Son, Kiep Bac, yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan, yakni pada tanggal 13 Agustus, di bawah pohon pinus kuno di Jalan Tung di lanskap Yen Tu, Quang Ninh, Yang Mulia Thich Thanh Quyet memberikan ceramah tentang Dharma dan khususnya nilai ajaran Buddha Truc Lam kepada hampir 50 biksu dan biksuni terbaik dari Akademi Buddha Vietnam di Hanoi, di mana beliau menjabat sebagai rektor.
Kelas khusus di bawah pohon pinus kuno memberikan siswa pemahaman tentang kehidupan Raja Buddha dan jalannya menyebarkan agama Buddha, terutama nilai-nilai luhur agama Buddha Truc Lam yang didirikan oleh Raja Buddha Tran Nhan Tong.
Ketika UNESCO mengakui peninggalan Yen Tu - Vinh Nghiem, Con Son, Kiep Bac dan kompleks lanskap sebagai Warisan Budaya Dunia, tujuannya adalah untuk mengakui kontribusi khusus agama Buddha Truc Lam bagi kemanusiaan.
Agama Buddha Truc Lam adalah tradisi Zen Vietnam yang unik yang didirikan pada abad ke-13 oleh raja-raja Dinasti Tran, biksu bijaksana, khususnya Kaisar Buddha Tran Nhan Tong.
Sesi khotbah di bawah pohon pinus di Jalan Tung, Gunung Yen Tu - Foto: T.DIEU
Yang Mulia Thich Thanh Quyet menekankan keunikan kisah Kaisar Tran Nhan Tong, satu-satunya raja yang diketahui di Asia yang menyerahkan tahtanya untuk menjadi biksu di tengah kejayaannya saat ia memimpin negaranya meraih kemenangan atas pasukan Yuan-Mongol.
Dari seorang raja dengan banyak prestasi gemilang, ia menjadi biksu yang mendirikan sekte Zen yang dijiwai dengan filosofi kehidupan dan karakter Vietnam, yang diakui oleh UNESCO sebagai bukti bagaimana suatu agama telah memengaruhi masyarakat sekuler, memelihara perdamaian dan kesejahteraan.
Yang Mulia Thich Thanh Quyet berkata, menurut ajaran Buddha Truc Lam, seorang biksu yang baik harus memenuhi tanggung jawabnya untuk membantu negara, rakyat, dan masyarakat.
“Jika Anda berpegang teguh pada kuil yang indah dan biksu yang baik tetapi membiarkan orang menderita, maka Anda tidak dapat disebut sebagai praktisi Buddha Truc Lam Yen Tu.
Buddhisme Truc Lam harus mengutamakan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat. Keselamatan adalah menyelamatkan bangsa dan rakyat. Bawalah bangsa, rakyat, dan dunia menuju perdamaian...", kata biksu Thich Thanh Quyet.
Sumber: https://tuoitre.vn/dung-khu-khu-chua-dep-su-hay-20250813231342197.htm
Komentar (0)