Kinhtedothi - Acara Festival STEAMese 2024 membawa masa depan lebih dekat kepada semua orang, dengan tema "Petualangan ke dunia 3.000", yang berlangsung di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi akhir pekan lalu.
Lebih dari 4.500 peserta, termasuk anak-anak, remaja, orang tua, dan guru, berpartisipasi dalam acara tersebut, mengalami kegiatan kreatif dan inspiratif untuk mempromosikan pendidikan STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika) dini dan komprehensif.
STEAM for Vietnam berkolaborasi dengan UNICEF Vietnam dan Misi AS di Vietnam untuk menyelenggarakan acara ini. Acara ini menghadirkan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, seperti Coding Maze, AI Kingdom, dan Robot City, untuk membantu anak-anak belajar memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan kerja sama tim. Kegiatan-kegiatan ini menekankan keterampilan penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.
Seiring dengan transformasi dunia kerja oleh kecerdasan buatan (AI) dan teknologi, keterampilan yang dibutuhkan kaum muda pun berubah drastis. Pendidikan STEAM, yang didukung oleh AI, menawarkan pendekatan dinamis yang menekankan keterampilan praktik dan pemikiran interdisipliner, membantu siswa beradaptasi dan berkembang di dunia yang kompleks.
Menurut Kepala Pendidikan UNICEF Vietnam, Tara O’Connell, pemerintah dan pelaku bisnis di kawasan ASEAN telah mengidentifikasi kekurangan keterampilan STEAM yang serius. Banyak perusahaan juga meyakini bahwa keterampilan seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan berpikir kreatif masih kurang di kalangan generasi muda.
“Berinvestasi dalam pendidikan STEAM merupakan prioritas utama, dan UNICEF berkomitmen untuk mendorong akses yang setara bagi anak laki-laki dan perempuan,” ujar Tara.
Pendidikan STEAM tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan, tetapi juga membantu mereka mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, dan ketekunan – yang semuanya penting untuk pertumbuhan pribadi dan pembelajaran seumur hidup. STEAM juga meruntuhkan hambatan gender, menciptakan kesempatan yang setara bagi semua, terutama kelompok yang kurang beruntung.
Sementara itu, perwakilan Misi AS di Vietnam mengomentari bahwa acara Festival STEAM menghormati bakat khusus para guru dengan tujuan membimbing ribuan pemuda Vietnam untuk mengejar karier di bidang Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika.
“Dengan memperkuat pendidikan dan inovasi, bersama-sama kita dapat membantu Vietnam mengembangkan tenaga kerja berkualitas tinggi,” ujar Wakil Duta Besar Sementara Mary Beth Polley.
Menurut Dr. Tran Viet Hung, pendiri STEAM for Vietnam, Festival STEAMese 2024 bukan hanya sebuah festival, tetapi juga tonggak sejarah yang menandai babak baru STEAM 2.0. Melalui hal ini, festival ini berkontribusi dalam memberdayakan guru dan menginspirasi siswa untuk menjadi inovator masa depan, membantu meletakkan fondasi bagi generasi muda Vietnam untuk mencapai puncak di bidang teknologi global.
Acara ini tidak hanya menjembatani kesenjangan antara pendidikan tradisional dan keterampilan zaman baru, tetapi juga membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar melalui kegiatan langsung dan berpikir kreatif, yang bertujuan untuk menciptakan generasi baru pemimpin, inovator, dan warga dunia.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/dua-giao-duc-steam-den-gan-voi-the-he-tre-viet.html
Komentar (0)