Setelah 2.195 hari tanpa kekalahan di Melbourne, Djokovic kalah dari Sinner setelah 3 jam 22 menit bermain di semifinal tunggal putra. Performa Djokovic memang belum maksimal, tetapi kemenangan Sinner memang pantas diraih karena petenis Italia berusia 22 tahun itu bermain sangat baik dan konsisten sepanjang pertandingan.
Ini adalah kemenangan ketiga Sinner dalam delapan pertandingan melawan Djokovic. Unggulan keempat ini akan mencapai final Grand Slam pertamanya dan akan menghadapi pemenang pertandingan antara Daniil Medvedev dan Alexander Zverev.
Sinner telah menunjukkan penampilan yang mengesankan sejak awal Australia Terbuka 2024 (Foto: Getty).
Djokovic tidak menemukan ritme pertandingan semifinal dengan baik. Pada servis game pertama, petenis Serbia itu kehilangan poin pertama setelah pukulan yang buruk dan kemudian kesalahan ganda (0-30). Sinner memanfaatkan kesempatan itu untuk membalikkan keadaan, mencetak angka kemenangan yang dengan cepat memperlebar jarak (2-0).
Sinner menekan lawannya dengan servis yang baik, mencegah lawannya meraih lebih dari dua poin di setiap gim. Sinner terus-menerus melepaskan diri, memaksa Djokovic terus melakukan kesalahan di gim keenam. Petenis Serbia itu membuka permainan dengan kesalahan ganda, diikuti oleh tiga kesalahan sendiri yang membuatnya kehilangan break kedua (1-5). Dengan peluang menang yang terbuka lebar, Sinner dengan mudah menutup set pertama dengan kemenangan 6-1.
Djokovic tidak mampu bermain dengan percaya diri di set kedua, dan ia terus mengalami kesulitan ketika servisnya dipatahkan di game ketiga setelah kehilangan empat poin berturut-turut (1-2). Memanfaatkan keunggulan, Sinner dengan cepat meningkatkan tekanan pada lawannya dengan memenangkan permainan servis.
Djokovic membuat banyak kesalahan di semifinal (Foto: Getty).
Di gim ke-7, Djokovic mengawali pertandingan dengan sulit karena melakukan kesalahan ganda. Sang juara bertahan mencoba bangkit, tetapi kesalahan berulangnya membuatnya gagal mempertahankan permainan. Sinner mendapatkan break setelah unggul untuk kedua kalinya (5-2). Petenis Italia itu memastikan kemenangan 6-2 di set kedua, memperpanjang skor menjadi 2-0.
Setelah kalah dua set berturut-turut, Djokovic mencoba bangkit di set ketiga. Setelah sempat menyelamatkan break point di gim pertama, unggulan pertama itu bermain solid dan terus memimpin, memaksa Sinner untuk mengejar. Petenis berusia 22 tahun itu tetap bermain apik, tidak memberi lawannya kesempatan untuk mematahkan servis lawan, dan kemudian memaksa pertandingan dilanjutkan ke tie-break.
Setelah awal yang buruk yang memungkinkan Djokovic memimpin 4-2, Sinner secara tak terduga meraih 3 poin berturut-turut dan memimpin 5-4. Peluang kemenangan terbuka bagi pemain Italia tersebut ketika ia memenangkan servis. Sayangnya, Sinner kehilangan mini break dari Djokovic dan menyamakan kedudukan 5-5. Kemenangan menjadi milik Djokovic dengan skor 8-6 saat ia mendapatkan mini break ke-4.
Sinner menunjukkan keberanian luar biasa melawan Djokovic (Foto: Getty).
Setelah set ketiga yang impresif, Djokovic secara tak terduga tak mampu mempertahankan performa tingginya di set keempat. Pada game pertama servisnya, petenis Serbia itu harus menyelamatkan 3 break point untuk mempertahankan kedudukan (1-1).
Di gim keempat, Djokovic memimpin 40-0 tetapi secara tak terduga kehilangan 3 poin berturut-turut, membantu Sinner menyamakan kedudukan 40-40. Kemudian, unggulan pertama tersebut melakukan kesalahan ganda, yang menguntungkan lawannya dan ia kalah karena kesalahannya sendiri (1-3).
Di gim berikutnya, Djokovic berusaha keras untuk mematahkan servis Sinner, tetapi ia justru membuat Sinner bermain lebih lama dari gim-gim sebelumnya sejak awal pertandingan. Petenis Serbia itu masih belum meraih break-point di semifinal.
Setelah lolos dari tekanan di gim keempat, Sinner menemukan stabilitas dan menggagalkan upaya Djokovic untuk mengejar ketertinggalan. Dua gim servis yang solid lagi membuat petenis Italia itu mengamankan kemenangan 6-3 dan memastikan tiket semifinal.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)