Pengunjung Antartika menginap di suite mewah di kapal besar, menikmati santapan lezat, spa, dan diberikan pakaian khusus untuk cuaca dingin.
Turis berbondong-bondong ke tempat terdingin di Bumi - Antartika. (Foto: Andrew Peacock) |
Pada suatu sore yang cerah di Antartika, kapal pesiar Seabourn Pursuit menabrak gunung es di Teluk Hanusse.
Menurut CNN Travel , kapal itu melaju kencang, es retak di bawah haluan. 250 penumpang di dalamnya dengan tenang keluar ke balkon dan mencondongkan badan ke dek untuk melihat apa yang terjadi.
Tidak ada kerumunan orang di dalam sekoci penyelamat seperti yang terjadi pada Titanic yang nahas. Para penumpang justru menuruni tangga satu per satu untuk memulai perjalanan mereka di atas es.
Tuan dan Nyonya McCurdy berpose untuk foto kenang-kenangan di Antartika. (Foto: Jason Evans) |
Kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa, melainkan pengalaman yang direncanakan. Para penyelenggara bahkan menyiapkan meja-meja yang dipenuhi gelas sampanye untuk menyambut pengunjung Antartika.
Di antara penumpang hari itu adalah Greg dan Susana McCurdy dari Las Vegas (AS). Sambil memegang gelas sampanye, keluarga McCurdy berpose untuk foto dengan syal bertuliskan "Benua ke-7 - Antartika 2024".
Ledakan pariwisata ke Antartika dimulai sebelum Covid-19. Pada awal 1990-an, hanya sekitar 7.000 wisatawan yang mengunjungi "benua putih" tersebut setiap tahun, menurut Asosiasi Internasional Operator Tur Antartika.
Namun, jumlahnya melonjak selama setengah dekade terakhir, dengan jumlah pengunjung Antartika melampaui 122.000 tahun ini.
Bepergian ke benua terdingin di Bumi bukanlah kemewahan di masa lalu, pengunjung sering bepergian dengan kapal pemecah es tua dari Rusia, Kanada, atau negara kutub lainnya.
Robin West, wakil presiden dan manajer umum ekspedisi Seabourn, mengunjungi wilayah yang keras itu pada tahun 2002. Ia mengatakan banyak kapal saat itu memiliki tempat tidur susun dan kamar mandi bersama. Hanya sedikit yang memiliki jendela untuk melihat ke luar.
Seabourn Pursuit menggunakan haluannya untuk membelah es di Antartika. (Foto: Jason Evans) |
Pengalamannya jauh berbeda saat ini. Pemimpin Redaksi Cruise Critic , Colleen McDaniel, mengatakan perusahaan pelayaran seperti Ponant, Silversea, Seabourn, dan Scenic telah membuat kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir dalam menawarkan pengalaman mewah bagi wisatawan di Antartika.
Mereka menawarkan kamar mewah di atas kapal, santapan lezat, dan spa, tetapi tamu dapat membayar ekstra untuk menaiki kapal selam atau menjelajahi perairan Antartika dengan kayak.
Penumpang diberikan pakaian cuaca dingin yang dirancang khusus untuk menjaga mereka tetap hangat saat berkeliaran di antara penguin dan anjing laut.
Satwa liar menjadi daya tarik utama dalam pelayaran Antartika. (Foto: Jason Evans) |
Perusahaan pelayaran Celebrity, Norwegian, dan Princess menawarkan tur baru yang memungkinkan penumpang melihat Antartika di atas kapal tanpa harus menginjakkan kaki langsung di daratan es.
Seiring meningkatnya pariwisata ke Antartika, beberapa pakar telah memperingatkan tentang dampak lingkungan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2022 menemukan bahwa salju Antartika mencair lebih cepat karena banyaknya wisatawan yang mengunjungi benua itu.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/dich-vu-du-lich-xa-xi-o-nam-cuc-293180.html
Komentar (0)