Meskipun Korea Selatan memiliki tingkat kelahiran terendah di dunia , saham perusahaan perawatan bayi di negara tersebut terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Para analis mengatakan pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran orang tua untuk anak tunggal mereka.
Para perawat merawat bayi baru lahir di pusat perawatan pascapersalinan di Seoul. Foto: Yonhap
Agabang & Company, yang menjual pakaian, produk perawatan kulit, dan berbagai perlengkapan bayi, telah melonjak lebih dari 70% di pasar saham Kosdsaq tahun ini, menurut Bursa Efek Korea. Hal ini dianggap sebagai kesuksesan yang signifikan bagi Agabang & Company karena tingkat kelahiran total Korea Selatan turun menjadi 0,72 pada tahun 2023.
Agabang & Company naik 5,91 persen hingga ditutup pada 6.450 won pada hari Kamis, sehari setelah Statistik Korea mengatakan tingkat kesuburan total triwulanan negara itu turun ke titik terendah sepanjang sejarah yaitu 0,65 pada periode Oktober-Desember tahun lalu.
Menjelaskan tren peningkatan Agabang & Company, seorang analis di Yuanta Securities merujuk pada "10 kantong uang" — istilah yang merujuk pada keluarga beranggotakan sekitar 10 orang, termasuk orang tua, kakek-nenek, serta paman dan bibi. Keluarga-keluarga ini terkenal boros dalam hal pengeluaran untuk seorang anak, yang seringkali merupakan anak tunggal dalam "keluarga besar".
"Sekilas, penurunan jumlah bayi mungkin tampak dapat menyebabkan industri penitipan anak menyusut," ujar analis tersebut. "Namun kenyataannya, hal itu membuat anak-anak menjadi langka dan istimewa, yang pada gilirannya menyebabkan keluarga mereka menghabiskan lebih banyak uang untuk barang-barang yang pantas sebagai cara untuk menunjukkan kasih sayang mereka."
Seorang pelanggan melihat kereta dorong bayi di sebuah toko perlengkapan bayi di Siheung, Korea Selatan. Foto: Bloomberg
Ia mencatat bahwa transaksi daring untuk produk perawatan bayi pada tahun 2022 bernilai 5,23 triliun won, naik 0,7 persen dari tahun sebelumnya. Selama periode tersebut, jumlah kelahiran turun menjadi 230.000 dari 249.186.
Barang-barang mewah untuk anak-anak juga mengalami lonjakan penjualan. Shinsegae Department Store melaporkan total penjualan barang-barang impor anak-anak meningkat 15% tahun lalu. Lotte juga mencatat peningkatan penjualan merek anak-anak kelas atas seperti Fendi Kids dan Givency Kids sebesar 10% tahun lalu.
Tidak semua perusahaan perawatan bayi berkembang pesat di pasar saham. Namun, mereka mendapatkan perhatian dari investor asing. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan perusahaan perawatan bayi di Korea di masa depan.
Ngoc Anh (menurut SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)