DeepSeek Berjanji Merilis Kode Model AI Secara Publik, Menggandakan Kebijakan Open Source

Perusahaan rintisan asal Tiongkok, DeepSeek, mengumumkan hari ini (21 Februari) bahwa mereka akan merilis kode modelnya ke publik, sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan kecerdasan buatan sumber terbuka.

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, DeepSeek mengatakan akan membuka sumber lima repositori kode minggu depan, menggambarkan langkah tersebut sebagai "kemajuan kecil namun menyentuh hati" yang akan dibagikan dengan transparansi penuh. "Basis-basis sederhana dari layanan daring kami ini telah didokumentasikan, diterapkan, dan diuji dalam tahap produksi," demikian bunyi postingan tersebut.

DeepSeek berjanji untuk mempublikasikan kode model AI, dengan memperkuat prinsip sumber terbuka.

DeepSeek mengguncang industri AI global bulan lalu ketika merilis model inferensi R1 sumber terbuka, yang menyaingi sistem Barat dalam kinerja sambil dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Komitmen perusahaan terhadap sumber terbuka membedakannya dari kebanyakan perusahaan AI di Tiongkok, yang, seperti pesaing mereka di Amerika, cenderung menggunakan model sumber tertutup. Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, mengatakan dalam sebuah wawancara langka dengan sebuah media Tiongkok tahun lalu bahwa komersialisasi model AI bukanlah prioritas dan sumber terbuka memiliki kekuatan lunak untuk meraihnya.

"Melihat orang lain mengikuti inovasi Anda memberikan rasa pencapaian yang luar biasa. Faktanya, sumber terbuka lebih bersifat kultural daripada komersial, dan itu membantu kami mendapatkan rasa hormat," kata Liang Juli lalu.

Kode sumber terbuka yang baru dirilis akan menyediakan infrastruktur untuk mendukung model AI yang dibagikan DeepSeek secara publik, yang dibangun di atas kerangka kerja pemodelan sumber terbuka yang sudah ada.

Pengumuman ini muncul setelah DeepSeek merilis algoritma baru yang disebut Native Sparse Attention (NSA) pada hari Selasa, yang dirancang untuk membuat pelatihan kontekstual dan inferensi ekor panjang lebih efisien.

Basis pengguna DeepSeek telah melonjak sejak bulan lalu. Menurut Aicpb.com, situs web Tiongkok yang melacak produk AI, produk DeepSeek merupakan layanan chatbot terpopuler di negara Asia tersebut dengan 22,2 juta pengguna aktif harian per 11 Januari, melampaui 16,95 juta pengguna Douban.

"Pada pertemuan awal minggu ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan hangat menyambut pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, dan memberikan pakar muda tersebut tempat yang didambakan bersama para pemimpin perusahaan swasta terbesar di negara itu, menunjukkan kesediaan Beijing untuk mendukung perusahaan tersebut," ujar Huiyao Wang, pendiri dan presiden Center for China and Globalization.

“DeepSeek mewakili apa yang diinginkan Beijing, dengan “kekuatan manufaktur berkualitas baru yang akan mendorong Tiongkok maju,” imbuh Bapak Wang, merujuk pada strategi yang diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping tahun lalu yang bertaruh pada terobosan teknologi untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan produktivitas di seluruh perekonomian .

Goldman Sachs memperkirakan bahwa PDB China akan meningkat sebesar 20 hingga 30 basis poin dalam jangka panjang - pada tahun 2030 - dan mengharapkan ekonomi negara tersebut mulai mencerminkan dampak positif adopsi AI paling cepat tahun depan karena otomatisasi berbasis AI mendorong peningkatan produktivitas.

Sumber: https://www.baogiaothong.vn/deepseek-cam-ket-cong-khai-ma-mo-hinh-ai-tang-gap-doi-nguon-mo-192250221180736854.htm