Menanggapi surat resmi Kementerian Perhubungan yang meminta tanggapan atas Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengumpulan Biaya Tol untuk Penggunaan Jalan Tol, Federasi Perdagangan dan Industri Vietnam (VCCI), setelah berkonsultasi dengan para pelaku usaha dan pakar, telah memberikan sejumlah pendapat, terutama rekomendasi terkait penghentian pengumpulan biaya tol.
Oleh karena itu, terkait peraturan penghentian sementara pemungutan tol , VCCI berpendapat bahwa rancangan ini saat ini belum memuat peraturan tentang penghentian sementara pemungutan tol dalam kasus-kasus yang kualitas pelayanannya tidak terjamin, seperti kemacetan di gerbang tol (gerbang tol harus dibersihkan) atau kualitas jalan menurun, kecepatan lalu lintas tidak terjamin, atau tingkat kecelakaan lalu lintas tinggi. Peraturan tentang syarat dan prosedur pemungutan tol baru hanya berlaku dalam kasus di mana pemungutan tol telah dimulai, dan tidak dapat diperluas untuk diterapkan dalam kasus di mana pemungutan tol ditangguhkan atau dilanjutkan.
Berkaca pada VCCI, bisnis khususnya prihatin dengan menurunnya kualitas jalan yang memengaruhi lalu lintas kendaraan tetapi tetap harus membayar biaya.
Misalnya, di antara 11 jalan tol yang direncanakan untuk memungut tol, para pelaku bisnis melaporkan bahwa rute Hanoi - Thai Nguyen termasuk di antara 7 jalan tol yang diperingatkan tidak memenuhi standar keselamatan jalan tol, termasuk 15 kecelakaan lalu lintas dari tahun 2022 hingga Oktober 2023 akibat permukaan jalan yang rusak sehingga mengakibatkan pengemudi kehilangan kendali.
Dalam jangka panjang, kualitas jalan dapat menurun apabila tidak dirawat secara teratur, terutama jalan BOT yang apabila kontraknya berakhir akan diserahkan kepada Negara dan tetap memungut biaya tol.
Oleh karena itu, VCCI mengusulkan agar instansi penyusun menambahkan aturan mengenai kasus penghentian sementara pemungutan tol, termasuk kasus akibat menurunnya kualitas jalan, tidak menjamin kecepatan dan keselamatan kendaraan.
Pada saat yang sama, VCCI mengusulkan penambahan peraturan yang memungkinkan pemilik kendaraan, terutama asosiasi bisnis transportasi, untuk memantau kualitas jalan dan membuat rekomendasi kepada badan manajemen tentang penghentian pemungutan tol ketika kualitas jalan memburuk.
Selain itu, VCCI juga mengusulkan penambahan regulasi tentang mekanisme independen untuk memeriksa kualitas jalan dan memutuskan untuk menghentikan atau melanjutkan pemungutan biaya apabila asosiasi bisnis dan badan pengelola jalan tidak dapat mencapai kesepakatan.
Terkait jadwal tol , VCCI menyatakan bahwa lampiran Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) saat ini memuat ketentuan tarif tol yang dibagi berdasarkan jenis kendaraan dan kualitas jalan. Dengan demikian, kualitas jalan akan dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu jalan yang memenuhi standar dan peraturan jalan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Jalan 2024 dan jalan yang belum memenuhi persyaratan tersebut (dibangun lebih awal).
Namun, menurut banyak pelaku bisnis, pembagian kualitas jalan seperti ini masih belum cukup. Kenyataannya, kualitas jalan raya bisa sangat beragam, mulai dari jumlah lajur (4 lajur, 6 lajur, dan lebih), kecepatan maksimum yang diizinkan (80 km/jam, 100 km/jam, 120 km/jam, dan sebagainya), hingga kualitas jalan raya yang lebih baik di masa mendatang.
Oleh karena itu, VCCI merekomendasikan agar badan penyusun mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan tarif tol secara lebih rinci berdasarkan kualitas rute, seperti jumlah lajur dan kecepatan maksimum yang diizinkan pada rute tersebut. Menurut VCCI, hal ini akan membantu mencerminkan nilai layanan dan manfaat yang diterima dari setiap jalan tol secara akurat, sehingga menghasilkan tarif tol yang sesuai.
Terkait kenaikan atau penurunan tarif tol, menurut VCCI, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) saat ini belum memuat ketentuan mengenai peta jalan penyesuaian tarif tol. Sementara itu, jika rute-rute tersebut dialihkan hak pemungutan tolnya, terdapat ketentuan mengenai kenaikan atau penurunan tarif tol dalam Surat Edaran 55/2023/TT-BGTVT yang mengatur jenis kontrak O&M jalan raya. Ketidaksesuaian antara ketentuan hukum ini dapat menimbulkan risiko bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam konsesi pemungutan tol.
Oleh karena itu, VCCI merekomendasikan agar badan penyusun menambahkan peraturan tentang kenaikan atau penurunan tarif penggunaan jalan raya sesuai dengan perubahan keadaan. Misalnya, tarif dapat naik sesuai dengan tingkat inflasi atau turun jika ada insentif dan dukungan dari negara ketika ekonomi sedang sulit.
Sumber: https://vietnamnet.vn/de-xuat-tam-dung-thu-phi-khi-chat-luong-duong-xuong-cap-2327768.html
Komentar (0)