Tinjauan umum lokakarya "Solusi penerapan rekam medis elektronik" pada 17 Juli - Foto: D.CUONG
Pada tanggal 17 Juli, di Hanoi, Pusat Informasi Kesehatan Nasional ( Kementerian Kesehatan ) menyelenggarakan lokakarya tentang "Solusi penerapan rekam medis elektronik" untuk mendorong kemajuan digitalisasi dalam sistem perawatan kesehatan nasional.
Banyak tantangan dalam sumber daya manusia dan infrastruktur
Berbicara di lokakarya tersebut, Bapak Do Truong Duy, Direktur Pusat Informasi Kesehatan Nasional, menekankan bahwa rekam medis elektronik merupakan salah satu pilar penting dalam peta jalan transformasi digital sektor kesehatan. Implementasi sistem ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas pemeriksaan dan perawatan medis, tetapi juga mengoptimalkan pengelolaan, penyimpanan, dan penyebaran informasi medis.
"Rekam medis elektronik menjamin keakuratan, transparansi, konektivitas, dan kerahasiaan informasi kesehatan masyarakat," kata Bapak Duy.
Namun, ia juga secara terus terang mengakui bahwa proses implementasi masih menghadapi banyak hambatan, mulai dari sumber pendanaan, infrastruktur teknologi, sumber daya manusia yang profesional hingga standar teknis dan koordinasi lintas sektor.
Hingga saat ini, hanya 270 fasilitas medis di seluruh negeri yang telah mengumumkan penyelesaian rekam medis elektronik, jumlah yang sederhana dibandingkan dengan target nasional.
"Banyak perusahaan masih menghadapi kesulitan dalam penggalangan dana, peningkatan infrastruktur TI, dan kekurangan sumber daya manusia yang melek digital," jelas Bapak Duy.
Bapak Nguyen Minh Duc, Direktur Dinas Kesehatan Ha Tinh , mengatakan bahwa pemerintah daerah sedang berupaya menerapkan rekam medis elektronik sesuai peta jalan Kementerian Kesehatan, dengan target penyelesaian pada bulan September. Provinsi ini saat ini memiliki 6 rumah sakit umum, 6 rumah sakit spesialis tingkat provinsi, 13 pusat kesehatan, dan banyak fasilitas medis publik dan swasta yang memasuki tahap uji coba operasional.
"Penerapan rekam medis elektronik merupakan tren yang tak terelakkan di era teknologi, yang membawa manfaat praktis seperti penyimpanan dan pengambilan informasi yang cepat, pengurangan prosedur administratif, dan konektivitas data di seluruh sektor layanan kesehatan. Namun pada kenyataannya, kita menghadapi banyak kendala," ungkap Bapak Duc.
Menurutnya, banyak rumah sakit di Ha Tinh masih menggunakan sistem komputer lama dan koneksi jaringan yang lemah, terutama di daerah terpencil yang masih banyak terdapat "titik lemah" sinyal. Staf TI di fasilitas tersebut sebagian besar bekerja paruh waktu dan kurang memiliki pelatihan yang memadai.
Bahkan masyarakat, khususnya para lansia, belum familiar dengan penggunaan fasilitas digital seperti kartu tanda penduduk berbasis chip atau pembayaran non-tunai, sehingga memperlambat proses konversi.
Selain itu, menurut Bapak Duc, biaya penerapan rekam medis elektronik belum termasuk dalam harga layanan pemeriksaan dan pengobatan medis, sehingga menyulitkan fasilitas kesehatan publik untuk mengatur anggaran investasi.
Provinsi Ha Tinh telah secara proaktif mengalokasikan anggaran daerah untuk dukungan awal. Namun, demi pembangunan berkelanjutan, Kementerian Kesehatan perlu segera mengubah kebijakan agar layanan teknologi dimasukkan dalam struktur harga layanan medis," usulnya.
Bertujuan untuk menyelesaikan 100% rekam medis elektronik
Menurut Bapak Hoang Van Tien - Wakil Kepala Departemen Solusi dan Manajemen Mutu (Pusat Informasi Kesehatan Nasional), salah satu masalah terbesar saat ini adalah prosedur penawaran untuk pembelian peralatan teknologi informasi masih rumit dan panjang, sehingga memengaruhi kemajuan implementasi di banyak fasilitas medis.
Selain itu, persyaratan untuk keamanan informasi, perangkat lunak manajemen, dan infrastruktur teknis semuanya memerlukan investasi yang sinkron dan jangka panjang.
Untuk menghilangkan hambatan ini, Juni lalu Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman baru, dan Pusat Informasi Kesehatan Nasional juga mengeluarkan pernyataan resmi dengan persyaratan teknis khusus.
"Dokumen-dokumen ini membantu menstandardisasi proses, menciptakan dasar hukum dan teknis yang lebih jelas sehingga rumah sakit dapat menerapkannya sesuai jadwal," kata Bapak Tien.
Meskipun banyak tantangan, Bapak Tien mengatakan bahwa dua bulan terakhir telah terjadi percepatan yang nyata, dengan 60-70 fasilitas mengumumkan penyelesaian setiap bulannya. Beliau juga berharap bahwa dengan arahan yang ketat dari Pemerintah dan koordinasi yang sinkron antar daerah, target penyelesaian implementasi rekam medis elektronik di 100% fasilitas medis akan tercapai sesuai jadwal.
Pada lokakarya tersebut, banyak unit teknologi juga menyediakan solusi infrastruktur, koneksi informasi, dan panduan teknologi untuk diterapkan oleh fasilitas medis.
Source: https://tuoitre.vn/day-nhanh-trien-khai-benh-an-dien-tu-loi-ich-ro-rang-nhung-con-nhieu-thach-thuc-20250717123428212.htm
Komentar (0)