Makam Qin Shi Huang adalah salah satu "tanah yang dijanjikan" yang paling ingin dijelajahi oleh para arkeolog, sejarawan, pakar, dan peneliti.
Sebelumnya, pada tahun 1974, para petani di Provinsi Shaanxi (Tiongkok) secara tidak sengaja menemukan salah satu penemuan arkeologi paling mengejutkan di abad ke-20. Tepatnya, saat menggali di ladang, mereka menemukan fragmen patung manusia yang terbuat dari tanah liat. Namun, ini hanyalah puncak gunung es.
Para arkeolog menemukan banyak patung prajurit terakota di dekat makam Qin Shi Huang.
Penggalian selanjutnya mengungkapkan bahwa lapangan tersebut berada di atas banyak lubang yang berisi ribuan patung terakota seukuran manusia, seperti prajurit dan kuda perang. Para arkeolog juga menemukan patung mandarin, akrobat, dan hewan.
Hingga saat ini, para ahli telah menemukan pasukan terakota yang terdiri dari lebih dari 8.000 patung prajurit di tiga lubang sekitar 1,6 km di timur laut makam Qin Shi Huang. Misi pasukan ini tampaknya untuk melindungi makam Qin Shi Huang (259 SM – 210 SM), kaisar pertama dalam sejarah Tiongkok.
Faktanya, para ahli dan arkeolog telah menjelajahi sebagian besar pemakaman di sekitarnya. Namun, makam Kaisar Qin Shi Huang belum pernah dibuka. Sepertinya tidak ada yang pernah melihat ke dalam mausoleum raksasa ini selama lebih dari 2.000 tahun, sejak kaisar dimakamkan.
Salah satu alasan penting dan menentukan adalah kekhawatiran para arkeolog bahwa penggalian tersebut dapat merusak makam Qin Shi Huang dan menghilangkan informasi sejarah penting. Saat ini, jika para ahli ingin menggali lebih dalam ke makam tersebut, mereka hanya dapat menggunakan teknik arkeologi invasif dan kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Salah satu contoh paling jelas adalah penggalian Troya oleh arkeolog Heinrich Schliemann pada tahun 1870-an. Karena tergesa-gesa dan berpikiran sederhana, tindakan ahli ini menghancurkan hampir setiap jejak kota yang ingin dijelajahinya. Tentu saja, para arkeolog tentu tidak ingin menjadi tidak sabar dan melakukan kesalahan yang sama.
Para arkeolog telah mengusulkan teknik non-invasif untuk mengintip ke dalam makam. Salah satu ide yang menonjol adalah menggunakan muon, partikel subatom yang terbentuk ketika sinar kosmik bertabrakan dengan atom-atom di atmosfer Bumi. Muon dapat menembus struktur seperti sinar-X canggih. Namun, sebagian besar proposal ini tampaknya masih tertinggal.
Apa "jebakan" paling mengerikan di makam Qin Shi Huang?
Selain itu, menurut para ahli, membuka makam pusat tempat jenazah Kaisar Qin Shi Huang berada secara sengaja juga dapat menimbulkan banyak bahaya mematikan. Menurut catatan sejarawan Sima Qian, sekitar 100 tahun setelah kematian Qin Shi Huang, makam kaisar yang terkenal itu berisi banyak jebakan untuk membunuh siapa pun yang menyusup.
Istana dan menara pandang untuk ratusan pejabat dibangun, dan mausoleum dipenuhi benda-benda langka dan harta karun yang luar biasa. Para pengrajin diperintahkan untuk membuat busur silang dan anak panah untuk menembak siapa pun yang memasuki makam. Merkuri digunakan untuk mensimulasikan sungai-sungai, Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Laut Besar. Sungai-sungai tersebut diatur agar mengalir secara mekanis,” tulis sejarawan Sima Qian.
Makam Kaisar Qin Shi Huang dikatakan mengandung banyak merkuri dan "perangkap" yang mematikan.
Meskipun senjata dan jebakan telah menjadi tidak efektif setelah lebih dari 2.000 tahun, makam Qin Shi Huang masih mengandung merkuri cair dalam jumlah besar yang dapat membunuh siapa pun yang berani melanggar tempat peristirahatan kaisar. Bahkan, para ilmuwan telah menguji area di sekitar makam dan menemukan bahwa konsentrasi merkuri jauh lebih tinggi daripada yang seharusnya ditemukan di area normal. Hal ini menunjukkan bahwa catatan sejarawan Sima Qian beralasan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2020, para ahli mengatakan bahwa merkuri bersifat mudah menguap dan dapat keluar melalui retakan (yang muncul di dalam struktur seiring waktu), dan penyelidikan ini semakin mendukung catatan kuno dari ruang bawah tanah pusat, yang diyakini tidak pernah dijarah atau dibuka.
Hingga kini, makam Qin Shi Huang masih menjadi masalah yang "sulit" bagi para ahli dan ilmuwan. Makam tersebut masih tersegel dan belum pernah dibuka. Dalam waktu dekat, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini dapat membantu para ahli mengungkap dan memecahkan misteri yang masih tersimpan di makam ini selama lebih dari 2.000 tahun.
(Sumber: Wanita Vietnam)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)