Bapak Le Van Tuoc (berdiri di tengah baris kedua) bersama perwakilan daerah dan para filantropis menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa yang berada dalam kondisi sulit. Foto: disediakan oleh karakter tersebut
Pada bulan Mei 2025, Bapak Le Van Tuoc (umumnya dikenal sebagai Bapak Hai Tuoc) dianugerahi sertifikat penghargaan oleh Komite Rakyat Distrik Binh Thuy (lama) atas prestasi luar biasa yang dicapainya selama 10 tahun dalam melaksanakan Arahan No. 05-CT/TW Politbiro ke-12 tentang "Mempromosikan pembelajaran dan penerapan ideologi, moralitas, dan gaya hidup Ho Chi Minh". Sebagaimana penghargaan sebelumnya, uang bonus tersebut disumbangkan oleh Bapak Hai Tuoc untuk kegiatan amal di wilayah tersebut.
Di usianya yang ke-73 tahun, Bapak Hai Tuoc masih menjalankan peran dan tugasnya dengan baik di wilayah ini. Selain aktif di Komite Kerja Depan dan Asosiasi Petani setempat, beliau juga menjabat sebagai Delegasi Dewan Rakyat kecamatan, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat, Ketua Kelompok Promosi Pendidikan 1B, Ketua Kelompok Ambulans Amal kecamatan, dan Sekretaris Komite Kesejahteraan Rumah Komunal Thoi An Dong.
Karena kepedulian dan tanggung jawabnya, beliau dipercaya dan dicintai oleh pemerintah dan masyarakat. Banyak orang sering mengirimkan uang dan bingkisan kepada Bapak Hai untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di daerah tersebut. Misalnya, pada bulan Juli dan Agustus, Bapak Hai Tuoc mengunjungi dan memberikan bingkisan kepada 10 pasien yang sedang dalam kondisi sulit. Setiap bingkisan senilai 250.000 VND (10 kg beras dan sembako). Sumbangan-sumbangan ini didukung oleh Ibu Duyen dan Ibu Thao (yang tinggal di luar negeri), Dr. Tran Van Hoai (Kepala Puskesmas ), dan Ibu Ha Thi Ut.
Pada bulan Juli, Bapak Hai, atas nama Kelompok Promosi Pembelajaran, memberikan hadiah kepada 23 siswa yang kurang mampu, masing-masing senilai 300.000 VND. Setiap tahun, selama musim panas, Kelompok Promosi Pembelajaran menyelenggarakan pemberian uang atau buku catatan kepada siswa yang kurang mampu, yang biayanya disumbangkan oleh para donatur. Contoh khasnya adalah Ibu Nguyen Ngoc Hoa (biasa dipanggil Nga) yang secara teratur mendukung pekerjaan promosi pembelajaran dan bakat di daerah tersebut. Secara khusus, Ibu Tran Thi Chuong (biasa dipanggil Ut) mengirimkan uang setiap tahun kepada Bapak Hai untuk membeli beras untuk diberikan kepada rumah tangga kurang mampu selama Tet dan tanggal 15 bulan 7 lunar. Pada kesempatan Tet 2025 saja, Ibu Ut meminta Bapak Hai untuk memberikan 540kg beras kepada 53 rumah tangga kurang mampu.
Pada tahun 2009, pemerintah dan masyarakat Kelurahan Tra Noc (lama) menyumbangkan ratusan juta VND untuk membeli ambulans amal. Pada tahun 2010, ambulans tersebut mulai beroperasi dan masih beroperasi secara rutin. Tim ambulans amal kelurahan juga dibentuk untuk mengoperasikan dan merawat ambulans. Bapak Hai Tuoc terpilih sebagai ketua tim. Setiap bulan, tim bertemu secara rutin dan mengumumkan pendapatan dan pengeluaran kepada masyarakat. Saat ini, lebih dari 130 orang terdaftar untuk menyumbang dana ke ambulans amal setiap bulan. Selain itu, ada juga orang-orang yang memberikan sumbangan tak terduga atau bantuan dari keluarga pasien berupa uang bensin. Semua ini bersatu untuk membentuk dana yang digunakan untuk mengoperasikan ambulans amal selama 15 tahun terakhir.
Bapak Hai Tuoc menyampaikan: “Berkat kepercayaan dan dukungan semua orang, kegiatan amal sosial lokal dilaksanakan secara rutin dan konsisten. Gerakan-gerakan untuk membangun kehidupan perkotaan yang berbudaya dan beradab, membersihkan ruang publik, memperbaiki jembatan dan jalan, dll., semuanya dilakukan oleh masyarakat dalam solidaritas dan upaya bersama, berkontribusi untuk menjadikan daerah ini lebih cerah, lebih hijau, lebih bersih, dan lebih indah.” Dalam semua kegiatannya, Bapak Hai selalu menjadi pemimpin teladan, menyumbangkan tenaga dan dana. Setiap kali beliau menerima penghargaan dari sektor dan tingkatan, Bapak Hai menggunakan bonus tersebut untuk berkontribusi pada kegiatan amal.
Bapak Hai Tuoc dengan gembira berkata: “Banyak hal baik terjadi di daerah ini, bukan hanya rasa saling menyayangi, banyak orang juga memungut barang hilang dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Misalnya, pada pertengahan Juli, Bapak Le Tan Phat (biasa dipanggil Hieu), seorang tukang las, menemukan sebuah dompet. Hieu membawanya kepada saya untuk melapor. Saya menelepon polisi area 2 untuk menghubungi daerah tempat dompet itu hilang. Sekitar satu jam kemudian, orang ini datang untuk mengambil semua dokumen dan uang yang hilang. Hal yang berharga adalah Hieu, terlepas dari keadaannya yang sulit, bekerja untuk orang lain tetapi tidak menginginkan barang hilang, sehingga berkontribusi untuk menyebarkan kehidupan yang indah kepada semua orang.”
Kamis
Sumber: https://baocantho.com.vn/cung-nhau-lam-viec-tot-a189551.html
Komentar (0)