KTT BRICS baru-baru ini di Afrika Selatan telah menerima perhatian khusus karena dampaknya terhadap situasi global.
KTT BRICS ke-15 berlangsung pada 22-24 Agustus di Afrika Selatan. (Sumber: GCIS) |
KTT BRICS baru-baru ini di Afrika Selatan sangat menarik karena dampaknya terhadap situasi global. Sementara Rusia dan Tiongkok secara aktif memanfaatkan KTT tersebut untuk memperluas pengaruh mereka, AS dan Barat khawatir akan terbentuknya aliansi yang akan menantang kekuatan mereka.
Pertemuan para pemimpin BRICS berlangsung di tengah upaya negara-negara anggota, seperti Tiongkok, Rusia, India, Afrika Selatan, dan Brasil, untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar dalam sistem internasional saat ini, yang mereka anggap lebih memihak Barat dan G7. Sebagai kekuatan yang sedang berkembang, BRICS telah dipuji oleh banyak negara, terutama negara-negara berkembang di belahan bumi selatan, sebagai alternatif bagi sistem aliansi dan kemitraan yang dipimpin AS.
BRICS, yang mencakup 40% populasi dunia dan seperempat PDB dunia, beranggotakan Tiongkok, Rusia, India, Afrika Selatan, dan Brasil, membentuk blok ekonomi besar dengan potensi besar. Atas dasar itu, KTT BRICS ini bertujuan untuk memperkuat kekuatan kelompok yang sedang berkembang ini.
Pertama-tama, ekspansi BRICS dengan munculnya enam anggota baru, termasuk sekutu AS seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Partisipasi negara-negara penghasil minyak terkemuka dunia dalam BRICS memberikan nilai tambah tersendiri bagi blok tersebut. Di masa mendatang, ketika daftar hampir 40 negara yang ingin bergabung telah lengkap, BRICS akan menyumbang 40% dari PDB global.
Ambisi BRICS lainnya adalah membahas pengenalan mata uang bersama bagi blok tersebut. Selain mempromosikan perdagangan bilateral dengan menggunakan mata uang lokal negara-negara anggota serta memperkuat peran Bank Pembangunan Baru, BRICS bertujuan untuk secara bertahap menggantikan pengaruh Amerika Serikat terhadap perekonomian global.
Belum diketahui berapa banyak pusat kekuatan baru yang akan muncul setelah Perang Dingin, tetapi BRICS tentu saja merupakan salah satu kutub di dunia multipolar yang secara bertahap mulai terbentuk.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)