Selama 10 tahun terakhir, pasar transportasi Vietnam telah menyaksikan ledakan aplikasi teknologi. Aplikasi tidak hanya membawa "angin" baru kemudahan dalam perjalanan, tetapi juga mengubah kebiasaan konsumen, menciptakan peluang besar bagi industri transportasi.
Pengirim mengambil makanan di Distrik 3 (HCMC) untuk dikirimkan ke pelanggan - Foto: QUANG DINH
Pada tahun 2014, Grab dan Uber memasuki Vietnam, ketika pasar transportasi penumpang masih didominasi oleh taksi tradisional dan taksi sepeda motor spontan.
Kemunculan aplikasi pemesanan kendaraan berbasis teknologi telah mengubah cara orang Vietnam bepergian. Hanya dengan beberapa ketukan di ponsel, pengguna dapat dengan mudah memesan perjalanan, melacak perjalanan, mengetahui tarif sebelumnya, dan melakukan pembayaran yang fleksibel.
Ubah "hailing" dan "call center"
Bapak Nguyen Van Binh (35 tahun, seorang pekerja kantoran di Hanoi ) bercerita bahwa dulu ketika memanggil taksi, ia sering harus berdiri di pinggir jalan untuk memanggil mobil, tidak tahu harganya, dan terkadang dimarahi. "Sejak ada mobil berteknologi tinggi, semuanya lebih transparan, saya selalu tahu tarifnya," ujarnya.
Banyak pelanggan menyadari bahwa industri transportasi Vietnam belum pernah berkembang seberagam dan sekuat saat ini.
Perusahaan taksi tradisional juga harus berubah. Direktur sebuah perusahaan taksi di Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa pada awalnya mereka mengalami kerugian besar. Namun, setelah menerapkan teknologi dan meningkatkan layanan, pelanggan mulai kembali.
Persaingan antara taksi tradisional dan taksi teknologi telah menciptakan banyak manfaat besar bagi konsumen. Tarif menjadi lebih transparan, kualitas layanan meningkat, dan waktu tunggu pun berkurang.
"Berkat persaingan, pelanggan dapat memilih mobil yang bagus dan mengetahui harganya sebelum memutuskan untuk bepergian - sesuatu yang hampir tidak dapat mereka lakukan sebelumnya," ujar Ibu Hoang Thu Huong, 28 tahun, dari Kota Ho Chi Minh.
Ibu Huong yakin bahwa aplikasi teknologi saat ini memenuhi banyak kebutuhannya, seperti pergi bekerja, memesan makanan, pergi ke pasar, dan mengirim barang. Pengemudinya ramah, mobilnya bersih, dan layanannya transparan.
Karena aplikasi Grab saat ini tidak hanya berhenti pada peningkatan pengalaman perjalanan tetapi juga memperluas layanannya ke area lain seperti pengiriman makanan (GrabFood), belanja kebutuhan sehari-hari (GrabMart), dan pengiriman (GrabExpress).
Mempromosikan " ekonomi berbagi" di Vietnam
Model ekonomi berbagi telah menjadi tren yang tak terelakkan di era 4.0, dan Grab adalah salah satu perwakilannya di Vietnam. Aplikasi ini telah membantu memanfaatkan sumber daya sosial, menciptakan rantai nilai baru, dan menghadirkan peluang pendapatan bagi banyak pekerja, mulai dari pengemudi hingga mitra pedagang.
Menurut statistik Grab pada tahun 2024, rata-rata jumlah perjalanan roda dua meningkat 30% dibandingkan tahun 2014. Bagi banyak pengemudi, aplikasi ini bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga solusi untuk mempertahankan penghasilan di tengah berbagai kesulitan ekonomi. Bapak Le Quoc Dat (HCMC) berbagi bahwa Grab telah membantunya mendapatkan penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarganya selama lebih dari 7 tahun.
Tak hanya pengemudi, mitra restoran pun merasakan manfaat yang nyata. Ibu Pham Thi Tuyet, pemilik restoran di Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa sejak bekerja sama dengan GrabFood, pendapatan restorannya meningkat dua kali lipat.
"Berkat promosi di aplikasi, toko saya menarik banyak pelanggan. Terkadang, seluruh gang dipenuhi pengirim yang menunggu untuk mengambil barang," ujarnya.
Bapak Alejandro Osorio, CEO Grab Vietnam, menekankan bahwa aplikasi ini ingin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan model ekonomi berbagi, aplikasi ini telah memberikan manfaat bagi semua pihak, mulai dari pengguna, pengemudi, mitra restoran, hingga masyarakat setempat.
Namun, agar model ekonomi berbagi dapat berkembang pesat dan berkelanjutan, perbaikan kerangka hukum diperlukan. Menurut pakar strategi Do Hoa, Vietnam perlu mengubah pendekatan manajemennya. Peraturan hukum perlu lebih fleksibel dan sesuai untuk setiap tahapan dalam rantai nilai model ini, alih-alih menerapkan pemikiran manajemen lama.
Komitmen untuk mendampingi dan mengembangkan secara berkelanjutan
Merayakan 10 tahun beroperasi di Vietnam, Bapak Alejandro Osorio, CEO Grab Vietnam, menegaskan komitmennya untuk mendampingi pembangunan sosial ekonomi negara tersebut.
Aplikasi ini berfokus pada peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui transformasi digital, terutama di daerah pedesaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Grab Vietnam juga bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan melalui solusi transportasi yang terhubung, mendukung proyek lingkungan seperti penghijauan, mengurangi sampah plastik dan mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, yang berkontribusi pada realisasi strategi pembangunan hijau Vietnam.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/cong-nghe-thay-doi-van-tai-tiet-kiem-va-tien-nghi-hon-20241212114621835.htm
Komentar (0)