Meta memperkenalkan alat AI baru untuk platform media sosial. (Sumber: Reuters) |
Pertemuan tersebut berlangsung di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, AS, dan terhubung dengan kantor-kantor lain di seluruh dunia.
Menurut Reuters , pada pertemuan ini, para eksekutif Meta mengungkapkan fitur Instagram mendatang yang akan memungkinkan pengguna mengedit foto melalui perintah teks dan fitur lain yang dapat membuat stiker emoji untuk layanan pesan.
Pengumuman ini muncul ketika Meta baru-baru ini menghadapi kesulitan keuangan dan terpaksa memberhentikan puluhan ribu karyawan. Evolusi perusahaan dari Facebook menjadi Meta juga telah menempatkannya dalam krisis, terutama ambisinya untuk mengalihkan operasinya dari jejaring sosial ke metaverse.
Sementara Meta masih berjuang dan menghabiskan $10 miliar per tahun untuk mengembangkan metaverse, para pesaing seperti Google, Microsoft, dan Snapchat telah mengumumkan serangkaian alat AI dalam produk mereka, yang membuat Meta "gelisah".
Meta belum meluncurkan produk AI yang ditujukan untuk konsumen umum, meskipun bulan lalu perusahaan mengumumkan sedang bekerja dengan sekelompok kecil pengiklan untuk menguji alat yang menggunakan AI untuk menghasilkan latar belakang dan variasi teks untuk kampanye iklan mereka.
Meta telah menata ulang divisi AI-nya dan menghabiskan banyak uang untuk membangun infrastruktur, setelah awal tahun lalu menyadari bahwa mereka kekurangan kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung kebutuhan produk AI.
Dalam pertemuan tersebut, pendiri Zuckerberg mengatakan bahwa kemajuan dalam AI umum selama setahun terakhir kini telah membantu perusahaan membangun dan menerapkan teknologi tersebut "ke dalam setiap produk kami."
Selain peralatan yang berhadapan langsung dengan konsumen, para eksekutif pada pertemuan tersebut mengumumkan asisten virtual bagi karyawan bernama Metamate yang dapat menjawab pertanyaan dan melakukan tugas berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari sistem internal perusahaan.
Banyak perangkat AI Meta akan dibangun di atas kode sumber terbuka, yang memungkinkan pengguna membangun chatbot AI mereka sendiri. Meta telah dikritik oleh perusahaan teknologi lain, pesaing, dan kritikus karena menggunakan kode sumber terbuka untuk menyebarkan misinformasi dan ujaran kebencian dalam skala yang lebih besar.
Menurut New York Times , pada pertemuan tersebut, untuk mengatasi kekhawatiran tentang pendekatan sumber terbuka Meta, pendiri Facebook mengatakan bahwa "demokratisasi akses ke data ini memiliki banyak nilai" dan berharap bahwa, di masa depan, pengguna dapat membangun program AI mereka sendiri tanpa bergantung pada kerangka kerja yang tersedia dari beberapa perusahaan teknologi besar.
Meskipun fokus barunya pada AI, Zuckerberg mengatakan perusahaan tidak menyerah pada rencananya untuk metaverse. "Kami telah berfokus pada AI dan metaverse selama bertahun-tahun, dan kami akan terus berfokus pada hal itu."
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)