Melaporkan kepada surat kabar Dan Tri , Tn. H. (Distrik 4, Distrik Ba Dinh, Kota Bim Son, Provinsi Thanh Hoa ) mengatakan bahwa pada malam hari tanggal 10 Oktober, keluarganya melihat telinga putrinya TPN (usia 6 tahun, siswa kelas 1B, Sekolah Dasar Ba Dinh) retak sepanjang 1 cm, dan terdapat area hitam memar di punggungnya sebesar telapak tangan.
Setelah bertanya, Tn. H. mengetahui bahwa di sekolah, telinga anaknya terpelintir dan dia dipukul keras di punggung dan kepala oleh Ny. T.
Pada pagi hari tanggal 11 Oktober, ia membawa putrinya ke Rumah Sakit Umum Bim Son untuk pemeriksaan. Dokter menyimpulkan bahwa putrinya mengalami luka kulit di punggungnya akibat pemukulan.
Punggung Bayi N memar (Foto: Disediakan keluarga).
"Keluarga saya tidak setuju dengan cara guru dalam menyelesaikan masalah tersebut. Cara guru dalam mendisiplinkan anak tersebut kasar, tidak sesuai dengan standar profesi guru, dan berdampak pada psikologi serta kesehatan anak," kata Bapak H.
Menurut Bapak H., setelah kejadian tersebut, Ibu T. datang berkunjung dan meminta maaf kepada keluarga. Namun, keluarganya merasa tidak aman membiarkan Ibu T. mengajar N., sehingga mereka meminta pindah kelas dan mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang.
Ibu Vo Dao Hoa, Kepala Sekolah Dasar Ba Dinh, mengatakan bahwa setelah menerima masukan dari orang tua, dewan sekolah meminta Ibu T. untuk menulis laporan atas insiden tersebut. Ibu T. mengakui telah memukul siswa N.
Ibu T. mengangkat tangannya untuk "memberikan dampak fisik" kepada N. (Foto: Diambil dari kamera Sekolah Dasar Ba Dinh).
Menurut laporan Ibu T., sekitar pukul 15.30 tanggal 10 Oktober, saat pelajaran matematika, ia menemukan N. sedang menggunakan mainan. Tak mampu menahan emosinya, Ibu T. memilin tangannya ke telinga N. dan menepuk-nepuk punggung serta kepalanya.
Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Bim Son.
Pada sore hari tanggal 15 Oktober, Polisi Kota Bim Son mengadakan sesi kerja dengan dewan direktur sekolah.
"Ini kedua kalinya Ibu T. berperilaku tidak sesuai dengan standar profesi guru. Tahun lalu, guru ini memukul lengan seorang siswa di kelas 1B dengan penggaris, menyebabkan lengannya memar. Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa dan mereka setuju untuk mengizinkan Ibu T. mengajar di kelas tersebut hingga akhir tahun ajaran," ujar Ibu Hoa.
Kepala sekolah mengatakan dia sangat terkejut dengan tindakan Ibu T, karena guru itu selalu perfeksionis dalam segala hal.
Sekolah Dasar Ba Dinh (Foto: Hanh Linh).
"Penanganan masalah oleh Ibu T. dengan cara seperti itu tidak dapat diterima. Hal ini memengaruhi psikologi dan kesehatan siswa serta sangat melanggar etika guru. Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah tidak lagi menugaskannya untuk mengajar di kelas tersebut dan memindahkannya ke pekerjaan lain," ujar Ibu Hoa.
Bapak Le Sy Tien, Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Bim Son, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan petugas untuk bekerja sama dengan pihak sekolah. Setelah lembaga investigasi mendapatkan hasilnya, pihaknya akan mengambil langkah selanjutnya dalam menangani Ibu T.
Menurut Pak Sy Tien, kesehatan N. sudah stabil, luka di telinganya sudah tidak sakit lagi, dan memar di punggungnya juga sudah jauh berkurang. Ia bersekolah, makan, dan menjalani kehidupan normal.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/co-giao-tac-dong-vat-ly-khien-hoc-sinh-bi-sut-tai-tham-tim-lung-20241016183203075.htm
Komentar (0)