Pada sore hari tanggal 26 November, dengan 84,97% delegasi menyetujui, Majelis Nasional secara resmi mengesahkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (diubah).
Khususnya, Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (yang telah diubah) telah memfinalisasi regulasi mengenai tarif pajak sebesar 5% untuk produk pupuk.
Sebelum rancangan Undang-Undang disahkan, dalam penyampaian Laporan tentang penjelasan, penerimaan dan revisi rancangan undang-undang, Ketua Komite Keuangan dan Anggaran Le Quang Manh memberikan informasi lebih lanjut tentang masalah tarif pajak, yang mana banyak delegasi berminat dan memiliki pendapat berbeda.
Menurutnya, banyak pihak yang setuju dengan usulan pengenaan pajak pupuk sebesar 5%. Beberapa pihak menyarankan untuk tetap menerapkan ketentuan yang berlaku saat ini; pihak lain menyarankan penerapan tarif pajak sebesar 0%, 1%, atau 2%.
Terdapat saran untuk melakukan penilaian komprehensif terhadap dampak peraturan ini terhadap petani serta produksi pertanian dan perairan. Terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan pelaku usaha memanfaatkan kebijakan ini dan menaikkan harga, yang akan berdampak pada petani.
Menanggapi usulan penerapan tarif PPN 0% (atau 1%, 2%), Panitia Tetap Majelis Nasional mengatakan bahwa jika pupuk dikenakan tarif pajak 0%, maka akan memberikan manfaat bagi produsen pupuk dalam negeri maupun importir karena mereka akan mendapatkan pengembalian PPN masukan yang telah dibayarkan dan tidak perlu membayar PPN keluaran.
Namun, dalam kasus ini, Negara harus mengeluarkan uang setiap tahun untuk mengembalikan pajak kepada bisnis.
Di samping merugikan keuangan negara, penerapan tarif pajak 0% terhadap pupuk bertentangan dengan asas dan praktik PPN, yakni tarif pajak 0% hanya berlaku terhadap barang dan jasa yang diekspor, tidak untuk konsumsi dalam negeri.
Menurut Thuy An/VTV
[iklan_2]
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/kinh-te/chot-ap-thue-vat-5-doi-voi-phan-bon/20241126081918023
Komentar (0)