Selama gerhana matahari total, Bulan akan menghalangi Matahari, hanya menyisakan korona yang terang. Namun, itulah pemandangan dari Bumi, tetapi bagi para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mereka lihat adalah pemandangan spektakuler: bayangan raksasa Bulan di permukaan Bumi, yang perlahan bergerak melintasi Amerika Utara.
Bayangan raksasa yang dibentuk Bulan di Bumi saat terjadi gerhana matahari total. (Foto: NASA).
Saat gerhana terjadi, para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada ketinggian 418 km di atas permukaan tanah berada di sana pada waktu yang tepat untuk merekam gambar di atas. Selain itu, satelit cuaca dan lingkungan GOES milik AS juga merekam momen munculnya bayangan Bulan (umbra) di Bumi.
Bayangan yang dibentuk oleh Bulan ditangkap oleh satelit. (Foto: NOAA).
Citra gerhana dari ISS bukanlah suatu kebetulan. NASA menyesuaikan ketinggian orbitnya selama beberapa bulan, menghitung bagaimana stasiun luar angkasa tersebut akan menyaksikan gerhana ini dan gerhana berikutnya di Amerika Utara dalam dua dekade. Hasilnya adalah citra bersejarah bayangan bulan yang bergerak dari Negara Bagian New York ke Newfoundland dari jarak 260 mil di atas Kanada bagian tenggara. Citra tersebut diambil melalui kubah ISS oleh dua insinyur penerbangan NASA, Matthew Dominick dan Jeanette Epps.
Meskipun ISS melintasi Amerika Utara selama gerhana matahari total, ia hanya terlihat sebagai titik putih yang bergerak sangat cepat melintasi langit, terpantul di panel surya stasiun.
Selain membantu para pengamat gerhana menemukan titik bebas awan di jalurnya, satelit GOES-East (CONUS) juga menangkap gambar-gambar menarik dari bayangan Bulan. Satelit ini terletak lebih dari 35.000 km di atas khatulistiwa Bumi dan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan rotasi planet, memungkinkannya untuk "tetap" di titik yang sama di permukaan bola bumi. Itulah sebabnya ia disebut satelit geostasioner.
Satelit juga mengamati penurunan suhu permukaan Bumi di umbra Bulan selama gerhana matahari karena berkurangnya jumlah sinar matahari yang mencapai tanah.
Gerhana matahari total baru-baru ini merupakan yang terpanjang di Amerika Utara dalam lebih dari 200 tahun, berlangsung selama 4 menit dan 26 detik, kedua setelah 4 menit dan 48 detik pada tahun 1806.
Gerhana matahari total berikutnya di Amerika Utara akan terjadi pada 30 Maret 2033 di Alaska. Gerhana matahari total berikutnya di wilayah daratan Amerika Serikat (kecuali Alaska) akan terjadi pada 23 Agustus 2044 di Montana dan South Dakota. Hanya satu tahun lunar kemudian, pada 12 Agustus 2045, gerhana matahari total akan melewati 12 negara bagian AS, dari California hingga Florida.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)