Banyak subjek yang memanfaatkan formulir pengiriman untuk melakukan penipuan.
Belakangan ini, penipuan pengiriman barang palsu menjadi mimpi buruk bagi para pembeli online di seluruh negeri. Bentuk penipuan ini dianggap sebagai salah satu yang paling canggih saat ini, di mana para penipu secara menyeluruh mengeksploitasi psikologi subjektif konsumen dan kurangnya kewaspadaan dalam bertransaksi online.
Penipuan umum
Penipu sering kali menghubungi petugas pengiriman dengan berpura-pura membaca nama, nomor telepon, dan alamat pelanggan untuk mendapatkan kepercayaan. Kemudian, mereka berdalih seperti tidak membayar biaya pengiriman atau biaya asuransi, dan meminta pelanggan untuk mentransfer uang ke rekening pribadi mereka. Begitu menerima uang, pelaku langsung memblokir komunikasi, menyebabkan korban kehilangan uang dan tidak menerima barang.
Trik lain adalah memanfaatkan rasa takut korban dengan memberi tahu mereka bahwa mereka telah salah mentransfer uang ke rekening "keanggotaan pengirim". Pelaku mengatakan bahwa jika layanan tidak dibatalkan, rekening akan dipotong antara 2 hingga 3,5 juta VND per bulan. Dalam situasi tegang ini, banyak orang mengikuti permintaan tersebut, mengklik tautan aneh, atau memberikan kode OTP untuk "membatalkan layanan", yang secara tidak sengaja membuka jalan bagi penipu untuk mencuri uang dan informasi pribadi.
Selain itu, banyak korban juga menerima pesan berisi tautan palsu dari perusahaan pengiriman besar seperti GHN, GHTK, dan Shopee. Saat mengakses dan memasukkan informasi login atau kode OTP, semua data dicuri dan rekening bank pun cepat terkuras.
Trik penipuan yang menyamar sebagai pengirim barang menjadi semakin populer.
Mengapa orang mudah terjebak?
Penyebab pertama adalah kebocoran data pribadi. Informasi seperti nama, nomor telepon, dan alamat pengiriman bocor atau diperjualbelikan secara ilegal, sehingga memudahkan penjahat untuk mendekati korban dengan informasi yang akurat.
Selain itu, rasa takut kehilangan pesanan dan terburu-buru menerima barang saat sedang sibuk membuat banyak orang mudah mempercayai perkataan subjek.
Yang perlu diperhatikan, penipu seringkali terlihat sangat profesional. Mereka menggunakan bahasa yang meyakinkan, jargon pengiriman, dan bahkan mengirimkan foto palsu petugas pengiriman atau catatan pengiriman untuk memperkuat kepercayaan pelanggan.
Tanda-tanda pengenalan dan pencegahan
Menurut investigasi Tuoi Tre Online, petugas pengiriman resmi tidak pernah meminta pelanggan untuk mentransfer uang ke rekening pribadi mereka sebelum menerima barang. Jika mereka menghadapi situasi yang mengharuskan mereka membayar biaya tambahan atau memberikan kode OTP untuk menyelesaikan transaksi, pembeli harus segera berhenti dan memverifikasi informasi tersebut melalui aplikasi resmi unit pengiriman.
Konsumen tidak boleh mengeklik tautan yang tidak dikenal atau memberikan kode OTP kepada siapa pun. Pelacakan pesanan hanya boleh dilakukan melalui situs web atau aplikasi unit pengiriman tepercaya.
Selain itu, Anda harus membatasi pembagian informasi pribadi secara publik di jejaring sosial, terutama saat berpartisipasi dalam pembelian melalui siaran langsung.
Apa yang harus dilakukan ketika ditipu?
Bayar hanya jika barang sudah dicek langsung atau lewat aplikasi resmi unit pengiriman.
Saat Anda mengetahui telah ditipu, hal terpenting adalah menyimpan semua bukti, termasuk nomor telepon kontak, nomor akun penerima, isi pesan, tangkapan layar, dan rekaman panggilan jika tersedia.
Kemudian, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau hubungi hotline seperti 113, 069.219.4053 (Keamanan Siber - nasional), dan 0693.187.200 (Kepolisian Kota Ho Chi Minh). Pada saat yang sama, kirimkan informasi peringatan ke Departemen Keamanan Informasi di canhbao.ncsc.gov.vn untuk mendapatkan bantuan.
Sumber: https://tuoitre.vn/canh-bao-lien-tuc-vi-sao-nhieu-nguoi-van-sap-bay-lua-cua-shipper-gia-20250723095809028.htm
Komentar (0)