Pada tanggal 30 Juli, pemerintah Sudan mengumumkan bahwa mereka telah menerima undangan bersyarat untuk menghadiri perundingan perdamaian yang disponsori AS di Jenewa, Swiss.
Konflik di Sudan menyebabkan krisis pengungsian internal terbesar di dunia . (Sumber: AFP) |
Menurut kantor berita Reuters , Kementerian Luar Negeri Sudan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa negara itu meminta untuk mengadakan pertemuan dengan pejabat AS untuk mempersiapkan perundingan damai.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington telah mengundang Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter untuk berpartisipasi dalam negosiasi gencatan senjata di Swiss.
Arab Saudi akan menjadi ketua bersama acara tersebut, sementara perwakilan dari Uni Afrika, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan hadir sebagai pengamat.
RSF juga telah mengumumkan akan berpartisipasi dalam perundingan perdamaian yang ditengahi AS.
Mengenai waktu pelaksanaan acara, pada hari yang sama, Direktur Badan Informasi PBB Jenewa Alessandra Vellucci mengatakan bahwa perundingan damai akan diadakan di Jenewa pada pertengahan Agustus dan organisasi multilateral terbesar di dunia itu akan dihadiri perwakilannya.
Konflik di Sudan yang pecah pada April 2023 - antara RSF yang dipimpin Jenderal Mohamed Hamdan Daglo dan SAF yang setia kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan - telah menewaskan puluhan ribu orang, dengan Utusan Khusus AS untuk Sudan Tom Perriello memperkirakan bahwa jumlahnya bisa mencapai 150.000.
Lebih dari 10 juta orang telah mengungsi akibat pertempuran tersebut. PBB menilai bahwa Sudan menghadapi krisis pengungsian internal terbesar di dunia.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/cac-phe-phai-o-sudan-chap-nhan-loi-moi-tham-gia-dam-phan-cua-my-lhq-thong-bao-thoi-diem-hoa-giai-280752.html
Komentar (0)