Mata uang kripto terbesar di dunia, Bitcoin, diperdagangkan sekitar $90.000 pada malam 13 November.
Seminggu setelah pemilihan presiden AS, Bitcoin terus mencetak rekor baru. Pada malam 13 November, mata uang kripto terbesar di dunia ini melonjak 2,8% dan menembus angka $90.000.
Banyak analis menghubungkan kenaikannya dengan keyakinan investor bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan memberlakukan peraturan yang lebih bersahabat terhadap industri mata uang kripto dibandingkan pemerintahan saat ini.
Pasar mata uang kripto telah mencatat pertumbuhan Bitcoin yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa hari terakhir. Pada bulan November saja, nilai mata uang ini meningkat sebesar 30% dan sejak awal tahun 2024, nilainya telah meningkat sebesar 115%.
Pernyataan Trump tentang mata uang kripto, termasuk janjinya untuk menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto dunia" dan niatnya untuk mengganti Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Gary Gensler, semakin memperkuat kepercayaan investor.
Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini sekitar $1,735 triliun. Beberapa analis memperkirakan nilainya bisa mencapai enam digit dalam beberapa bulan mendatang.
Pakar Josh Giiiibert memprediksi bahwa dengan kenaikan ini, harga Bitcoin kemungkinan akan mencapai $100.000 dalam waktu dekat. Ia mencatat bahwa gelombang baru minat investor akan memicu "kegilaan" yang serupa dengan pasar pada tahun 2021.
Namun, risikonya tetap ada. Jika kebijakan tarif Trump menjadi kenyataan, tekanan inflasi akan meningkat, yang berdampak negatif pada pasar mata uang kripto.
Mata uang kripto, yang dianggap sebagai “tempat berlindung yang aman”, berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah dan likuiditas melimpah.
Jika inflasi meningkat dan diikuti oleh kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, harga Bitcoin dan aset digital lainnya bisa turun.
(Menurut Cryptonews)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/bitcoin-pha-moc-90-000-usd-2341721.html
Komentar (0)