Ibu Yellen: Jangan biarkan perbedaan pendapat merusak hubungan AS

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengadakan pembicaraan hari pertamanya dengan pejabat tinggi Tiongkok pada 7 Juli setelah terbang ke Beijing untuk membantu membentuk kembali hubungan perdagangan AS-Tiongkok di era baru.

Berbicara dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dalam sebuah pertemuan di Beijing pada 7 Juli, Ibu Yellen mengatakan bahwa AS menginginkan persaingan yang sehat dengan Tiongkok berdasarkan aturan yang adil dan menguntungkan kedua negara, bukan pendekatan "pemenang mengambil semuanya".

Ia juga berharap kunjungannya akan mempromosikan saluran komunikasi yang lebih teratur antara dua ekonomi terbesar dunia, dan menambahkan bahwa kedua negara memiliki tugas untuk "menunjukkan kepemimpinan" terhadap tantangan global seperti perubahan iklim.

Ibu Yellen tiba di Beijing pada 6 Juli, beberapa hari setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan pembatasan baru ekspor galium dan germanium, dua logam yang dibutuhkan untuk membuat semikonduktor. Pada 7 Juli, beliau menyampaikan kepada anggota Kamar Dagang Amerika di Tiongkok bahwa langkah mendadak Tiongkok tersebut menggarisbawahi perlunya Amerika Serikat mengembangkan rantai pasokan alternatif.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang berjabat tangan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di Balai Agung Rakyat di Beijing pada 7 Juli. Foto: Washington Post

Para pejabat Tiongkok juga mengeluhkan bahwa pemerintah AS sedang menyelesaikan peraturan yang akan melarang investasi AS di sektor teknologi Tiongkok yang memiliki aplikasi militer. Pada Oktober 2022, Presiden AS Biden juga melarang ekspor chip komputer tercanggih ke Tiongkok.

Ibu Yellen menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk melindungi keamanan nasional AS, bukan untuk membendung pesaing ekonomi mana pun.

Namun, pejabat Tiongkok bersikap skeptis, karena upaya “pengurangan risiko” tersebut memengaruhi teknologi yang memiliki potensi militer dan komersial.

"Dalam keadaan tertentu, Amerika Serikat perlu mengambil tindakan yang terarah untuk melindungi keamanan nasional kami. Kita mungkin berbeda pendapat tentang isu-isu ini, tetapi kita tidak boleh membiarkan perbedaan pendapat menyebabkan kesalahpahaman yang secara tidak perlu merusak hubungan ekonomi dan keuangan bilateral kita," ujar Ibu Yellen.

Sementara itu, Perdana Menteri Tiongkok dengan gembira mengatakan bahwa pelangi muncul di langit Beijing ketika Ibu Yellen mendarat pada tanggal 6 Juli, dan mengatakan bahwa itu adalah pertanda baik bagi masa depan hubungan antara kedua negara, yang telah mencapai titik terendah sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1979.

"Saya pikir hubungan Tiongkok-AS lebih dari sekadar angin dan hujan. Kita pasti akan melihat lebih banyak pelangi setelah melewati angin dan hujan," kata Bapak Li optimis.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Duta Besar AS untuk Tiongkok Nicholas Burns bertemu dengan perwakilan komunitas bisnis AS di Beijing pada 7 Juli. Foto: Reuters

Kementerian Keuangan Tiongkok menggambarkan kunjungan Ibu Yellen sebagai "langkah konkret" untuk mengimplementasikan perjanjian antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan bulan November, tetapi tidak merinci apa saja isi perjanjian tersebut.

"Kami berharap AS akan mengambil tindakan nyata untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang sehat antara kedua negara," kata Kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Yellen merupakan salah satu dari sejumlah pejabat senior AS yang mengunjungi Beijing untuk mendorong para pemimpin Tiongkok memulihkan interaksi antara pemerintah kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Para pejabat Departemen Keuangan AS telah menyatakan bahwa Yellen tidak akan bertemu dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, dan kedua belah pihak tidak mengharapkan adanya terobosan selama kunjungan tersebut .

Nguyen Tuyet (Menurut Bloomberg, Reuters, AP, Washington Post)

Sumber: https://www.nguoiduatin.vn/ba-yellen-dung-de-su-bat-dong-lam-ton-hai-moi-quan-he-my-trung-a616187.html