Argentina adalah salah satu dari lima pasar utama pemasok jagung ke Vietnam.

Menurut Departemen Umum Bea Cukai, dalam 7 bulan pertama tahun 2024, Vietnam menghabiskan 1,43 miliar dolar AS untuk mengimpor 5,74 juta ton jagung dari dunia . Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, volume dan nilai impor jagung meningkat masing-masing sebesar 34% dan 1,9%. Perbedaan ini disebabkan oleh penurunan harga impor jagung dari 328,1 dolar AS/ton pada periode yang sama tahun lalu menjadi 249 dolar AS/ton pada periode ini, turun 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Argentina merupakan pasar pemasok jagung terbesar ke Vietnam pada 7 bulan pertama tahun 2024, yakni sebesar 55,5% dari total volume.

Secara umum, pada bulan-bulan pertama tahun 2024, jumlah impor jagung dari dunia mengalami peningkatan. Khususnya, impor jagung pada bulan Mei meningkat sebesar 89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan impor jagung pada bulan Juli juga meningkat sebesar 49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Januari dan Februari merupakan bulan-bulan dengan jumlah impor jagung tertinggi, yaitu lebih dari 900.000 ton/bulan.

Yang mana, pada bulan Juli 2024 saja, telah mencapai 892.238 ton atau setara dengan 214,5 juta USD, dengan harga rata-rata 240,4 USD/ton, naik 36,4% dalam volume, naik 35,3% dalam omzet tetapi turun 0,8% dalam harga dibanding Juni 2024; dibanding Juli 2023, meningkat tajam sebesar 49,4% dalam volume, naik 21,2% dalam omzet tetapi turun 18,9% dalam harga.

Argentina merupakan pasar terbesar yang memasok jagung ke Vietnam dalam 7 bulan pertama tahun 2024, meliputi 55,5% dari total volume dan 54% dari total omzet impor jagung negara tersebut, mencapai hampir 3,19 juta ton, setara dengan lebih dari 772,29 juta USD, dengan harga 242,4 USD/ton, naik 130,3% dalam volume, naik 70,9% dalam omzet tetapi turun 25,8% dalam harga dibandingkan dengan 7 bulan pertama tahun 2023.

Pasar terbesar kedua adalah Brasil, dalam 7 bulan pertama tahun 2024 mencapai lebih dari 1,57 juta ton, setara dengan 402,69 juta USD, harga 256 USD/ton, mencakup 27,4% dari total volume dan 28,2% dari total omzet impor jagung negara tersebut, naik 14% dalam volume, tetapi turun 12,4% dalam omzet dan harga turun 23,2% dibandingkan dengan 7 bulan pertama tahun 2023.

Dua dari lima pasar impor jagung utama Vietnam yang tersisa berasal dari ASEAN, yaitu Thailand dan Laos. Secara spesifik, Vietnam mengimpor 74.589 ton dari Laos, naik 23,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Omzet impor jagung dari negara ini turun 11,8% selama periode yang sama, menjadi 18,6 juta dolar AS, akibat penurunan harga yang tajam sebesar 28%, sehingga hanya mencapai 249,9 dolar AS/ton dalam 7 bulan pertama tahun 2024.

Sementara itu, volume dan nilai impor jagung dari Thailand mencapai 3.410 ton dengan nilai 12 juta dolar AS, turun masing-masing 27% dan 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Harga impor jagung rata-rata dari negara ini merupakan yang tertinggi di antara pasar utama, yaitu 3.543 dolar AS/ton, naik tipis 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara signifikan, volume dan nilai impor jagung dari India menurun masing-masing sebesar 99,7% dan 98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai 2.561 ton dengan nilai 6,8 juta dolar AS. Sebaliknya, harga rata-rata jagung impor dari India meningkat dari 310 dolar AS/ton menjadi 2.673 dolar AS/ton pada periode ini, setara dengan 8,6 kali lipat lebih tinggi.

Sumber: https://congthuong.vn/argentina-la-1-trong-5-thi-truong-chinh-cung-cap-ngo-cho-viet-nam-339992.html