(Dan Tri) - Di bawah kepemimpinan Bapak Tran Hung Huy, total asetACB meningkat lebih dari 3 kali lipat menjadi lebih dari VND 777.000 miliar. Seiring dengan peningkatan tersebut, total kredit macet juga meningkat dari VND 900 miliar pada tahun 2012 menjadi lebih dari VND 8.200 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun 2024.
Asia Commercial Joint Stock Bank (ACB, kode saham: ACB) baru-baru ini terjerat rumor palsu di media sosial. Bapak Tran Hung Huy, Ketua Dewan Direksi ACB, juga membagikan pengumuman bank tersebut di halaman pribadinya, membantah rumor palsu tersebut.
Bapak Tran Hung Huy (lahir tahun 1978) adalah putra pengusaha Tran Mong Hung, salah satu pendiri ACB. Bapak Tran Mong Hung juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi ACB untuk waktu yang lama.
Bapak Huy bergabung dengan ACB pada tahun 2002 dan resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi pada tahun 2012. Beliau mengemban tugas ini ketika bank tersebut menghadapi banyak kesulitan setelah peristiwa yang menimpa Bapak Nguyen Duc Kien (Bau Kien) dan sejumlah mantan pimpinannya dituntut.
Ketua ACB Tran Hung Huy (Foto: ACB).
Setelah insiden dengan Tuan Kien, pada akhir tahun 2012, laba bank turun tajam dari hampir 3.208 miliar VND tahun sebelumnya menjadi 784 miliar VND. Selama periode 2012-2014, laba setelah pajak berada di bawah 1.000 miliar VND selama beberapa tahun berturut-turut, turun setengahnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 dan 2011, laba ACB selalu di atas 2.000 miliar VND.
Tak hanya itu, pada triwulan keempat tahun 2012, ACB mencatatkan kerugian setelah pajak hampir 159 miliar VND, sementara pada periode yang sama memperoleh laba sebesar 1.349 miliar VND.
Dan sejak 2017, hasil usaha bank ini sungguh membaik ketika laba melampaui angka 2.000 miliar VND dan terus menerus memecahkan puncak labanya sendiri.
Pada tahun 2023, ACB melaporkan laba setelah pajak sebesar VND 16,045 miliar, 20 kali lebih tinggi dibandingkan laba pada tahun 2012. Dalam 9 bulan pertama tahun 2024 saja, ACB mencatat laba setelah pajak lebih dari VND 12,200 miliar.
Pada akhir tahun 2012, total aset ACB turun tajam dari lebih dari VND255.000 miliar (per Juni 2012) menjadi VND176.308 miliar. Pada tahun-tahun berikutnya, aset ACB terus menyusut dan tidak tumbuh pesat. Pada tahun 2015, total aset ACB kembali mencapai angka VND200.000 miliar. Pada kuartal ketiga tahun 2024, total aset mencapai VND777.392 miliar, hampir empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.
Terkait saldo utang macet, pada akhir tahun 2012, total utang macet bank ini melonjak dari lebih dari 900 miliar VND menjadi 2.570 miliar VND, dengan rasio utang macet tercatat sebesar 2,5%. Pada tahun 2013, rasio ini melebihi 3% dan hanya menurun di bawah 2% hingga tahun 2015. Pada akhir tahun 2012, utang ACB yang berpotensi kehilangan modal (utang golongan 5) meningkat dari 297 miliar VND menjadi lebih dari 1.150 miliar VND.
Hingga akhir kuartal ketiga tahun 2024, total kredit nasabah yang belum dilunasi mencapai lebih dari VND 547.299 miliar, naik 13,3% dibandingkan awal tahun. Total kredit macet per 30 September 2024 tercatat lebih dari VND 8.274 miliar, naik 40% dibandingkan akhir tahun 2023. Rasio kredit macet meningkat menjadi 1,5% dibandingkan 1,2% di awal tahun.
ACB baru-baru ini mengumumkan hasil awal bisnisnya untuk tahun 2024. Bank tersebut menyatakan bahwa aktivitas kredit tercatat lebih dari VND581.000 miliar, meningkat 19,1% dibandingkan awal tahun. Tingkat pertumbuhan kredit secara keseluruhan per 31 Desember 2024 mencapai lebih dari 15%.
ACB mengatakan 90% dari portofolio pinjamannya adalah milik nasabah ritel, sementara kredit korporasi sendiri mencatat tingkat pertumbuhan sebesar 24%.
Simpanan nasabah mencapai lebih dari VND537 triliun, naik 11,3%, sementara rasio simpanan non-berjangka (CASA) membaik menjadi 23%.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/acb-kinh-doanh-ra-sao-duoi-thoi-ong-tran-hung-huy-20250108160457091.htm
Komentar (0)