Di usia 50 tahun ke atas, menurunkan berat badan menjadi tantangan tersendiri - Foto: FREEPIK
Menurut Eating Well , seiring bertambahnya usia, massa otot kita secara alami menurun, yang menyebabkan penurunan laju metabolisme istirahat kita, yang berarti tubuh kita membakar lebih sedikit kalori bahkan saat istirahat. Perubahan hormon, masalah tidur, dan penggunaan obat-obatan juga dapat mempersulit penurunan berat badan.
Selain perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya ternyata diam-diam menghambat upaya penurunan berat badan Anda. Banyak dari perilaku ini begitu umum sehingga Anda mungkin tidak menyadari bahwa itu adalah masalah.
Tidak ada latihan kekuatan
Jika Anda hanya melakukan kardio dan jarang angkat beban, Anda kehilangan elemen penting dalam penurunan berat badan, terutama seiring bertambahnya usia. Memprioritaskan latihan kekuatan dapat membantu menjaga otot, meningkatkan metabolisme, dan mendukung manajemen berat badan yang berkelanjutan setelah usia 50 tahun.
Otot adalah mesin pembakar kalori yang efisien. Namun, seiring waktu, massa otot akan berkurang jika Anda tidak secara aktif berusaha mempertahankan atau membangunnya kembali, yang menyebabkan metabolisme Anda melambat. Latihan kekuatan membantu mengatasi hal ini dengan membangun otot, yang membantu Anda membakar lebih banyak kalori bahkan saat Anda tidak berolahraga.
Sayangnya, banyak dari kita menghindari latihan kekuatan, entah karena takut cedera atau karena tidak menyadari betapa pentingnya latihan tersebut. Latihan sederhana seperti push-up, plank, dan squat dapat dilakukan dengan mudah di rumah tanpa peralatan apa pun, dan membantu memperkuat kelompok otot besar serta meningkatkan kekuatan inti.
Menerapkan diet penurunan berat badan yang sedang tren
Diet tren sering kali menjanjikan hasil yang cepat, tetapi jarang memberikan hasil yang bertahan lama. Mengikuti diet tren bisa bermasalah di usia berapa pun, tetapi khususnya setelah usia 50 tahun karena sejumlah alasan.
Banyak diet rendah kalori juga kekurangan protein. Mengonsumsi lebih sedikit kalori dan protein dapat berdampak buruk, menyebabkan hilangnya massa otot dan memperlambat metabolisme, sehingga lebih sulit mempertahankan berat badan dalam jangka panjang.
Abaikan tidur
Faktanya, kurang tidur diam-diam dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan Anda. Setelah usia 50 tahun, pola tidur menjadi lebih tidak teratur akibat perubahan gaya hidup, stres, atau fluktuasi hormon. Kurang tidur juga mengganggu hormon pengatur rasa lapar seperti leptin dan ghrelin. Ketidakseimbangan ini menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan, terutama makanan berkalori tinggi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang tidak cukup tidur cenderung makan lebih sedikit buah dan sayur, serta mengonsumsi lebih banyak makanan cepat saji, lemak, dan gula, yang membuat mereka berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan.
Beberapa perubahan pola tidur seiring bertambahnya usia memang normal, seperti tidur lebih awal dan bangun lebih awal di pagi hari. Namun, jika Anda tidak bisa konsisten mendapatkan waktu tidur yang disarankan, yaitu 7 hingga 9 jam setiap malam, hal ini bisa menjadi masalah.
Pertahankan kebiasaan makan lama
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan energi tubuh Anda secara alami menurun. Jadi, jika Anda terus makan dengan cara yang sama seperti sebelumnya, berat badan Anda mungkin akan naik, meskipun Anda mengonsumsi makanan sehat.
Mengemil tanpa berpikir, terutama di malam hari, dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan. Banyak orang makan karena bosan atau karena kebiasaan sambil menonton TV. Mereka sering memilih makanan berkalori tinggi tanpa menyadari berapa banyak yang mereka makan. Kalori ekstra ini dapat menumpuk dengan cepat dan menghambat upaya penurunan berat badan.
Lupa minum air yang cukup
Minum air yang cukup berperan penting dalam pencernaan, metabolisme, dan rasa kenyang. Namun, seiring bertambahnya usia, rasa haus Anda berkurang. Akibatnya, banyak lansia tidak minum cukup air, yang terkadang menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.
Hal ini dapat menyebabkan Anda salah mengartikan rasa haus dengan rasa lapar, sehingga Anda makan berlebihan saat makan atau lebih sering mengemil. Dehidrasi juga dapat memperlambat metabolisme, sehingga pembakaran kalori menjadi kurang efisien.
Usahakan minum setidaknya delapan gelas air putih sehari. Untuk mempercepat penurunan berat badan, cobalah minum segelas besar air putih sebelum makan. Strategi sederhana namun efektif ini dapat membantu Anda merasa kenyang lebih cepat dan mencegah makan berlebihan.
Sumber: https://tuoitre.vn/5-thoi-quen-nao-khien-giam-can-o-tuoi-trung-nien-kho-khan-hon-20250805211311345.htm
Komentar (0)